Siang Ini, Peserta dan Orang Tua Siswa Bisa Mengakses Pengumuman PPDB SMA di Jawa Barat

- 22 Juni 2020, 08:05 WIB
SPANDUK informasi Penerimaan Peserta Didik Baru terpasang di SMAN 8, Jalan Selontongan, Kota Bandung.*
SPANDUK informasi Penerimaan Peserta Didik Baru terpasang di SMAN 8, Jalan Selontongan, Kota Bandung.* //ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

PR BANDUNGRAYA - Hari ini, Senin 22 Juni 2020, pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPBD) SMA/SMK/SLB di Jawa Barat akan berlangsung serentak pukul 14.00 WIB di laman resmi PPDB.

Dikutip Pikiranrakyat-bandugraya.com dari Galamedianews, orang tua atau calon peserta didik tidak perlu datang ke sekolah, karena pengumuman dilakukan secara daring.

Bagi siswa yang dinyatakan diterima di sekolah tujuan, akan diarahkan untuk melakukan daftar ulang. Untuk jadwal daftar ulang, peserta tinggal melihat jadwal di laman PPDB sekolah tujuan.

Baca Juga: John Kei dan 24 Komplotannya Berhasil Diamankan Polisi, Tembakan Sempat Dilepas saat Penangkapan

Namun, jika sekolah tersebut tak memiliki website PPDB, maka calon siswa tinggal melihat jadwal daftar ulang secara langsung di sekolah tujuan.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat di beberapa sekolah tertentu ada kuota afirmasi atau keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) yang tidak terisi atau kosong.

"Misalnya di sekolah favorit atau sekolah yang jauh dari permukiman jalur afirmasi banyak yang tidak terisi. Untuk itu kami mengusulkan kuota yang kosong dari tiap jalur dilimpahkan ke jalur KETM, kecuali di sekolah favori dilimpahkan ke jalur zonasi," kata Ketua FAGI Jabar, Iwan Hermawan, Minggu 21 Juni 2020.

Baca Juga: Selidiki Ribuan Korban Invasi AS 1989, Panama Gali 19 Kuburan di Situs Pemakaman Pribadi

FAGI juga mencatat di sejumlah sekolah banyak tambahan siswa miskin baru karena dampak Covid-19, akan tetapi mereka tidak bisa daftar ke jalur afirmasi/KETM karena tidak memiliki kartu identitas kemiskinan.

Mengatasi hal tersebut, sekolah jadi 'asal' memasukkan data siswa miskin baru ke jalur prestasi akademik yang kuotanya sedikit, sehingga kesempatan diterima di sekolah yang dituju terbilang kecil.

Iwan membeberkan hasil evaluasi FAGI selama PPDB SMA/SMK/SLB, di antaranya hari pertama ada gangguan PPDB online membuat calon peserta didik dan orang tuanya panik.

Baca Juga: Penuhi Tingginya Permintaan, Pemkab Siapkan 10 Tempat Pemotongan Hewan di Cimalaka dan Sumedang Kota

"Selain itu, masih banyak orangtua yang tidak mengerti PPDB online sehingga banyak yang datang daftar ke sekolah khususnya dari KETM. Akhirnya sekolah ikut memfasilitasi pendaftaran," kata Iwan.

Di samping itu, ada laporan dari calon peserta didik jalur KETM yang gagal daftar PPDB online karena ada kesalahan input atau tidak bisa mengunggah berkas.

Di sekolah-sekolah pinggiran, jumlah peserta jalur KETM membludak padahal kuotanya dibatasi hanya 20 persen. Sementara, di sekolah favorit, pendaftar jalur KETM sangat sedikit.

Baca Juga: 69 Orang dari 1.540 Wisatawan di Kawasan Puncak Reaktif Covid-19

"Yang menjadi viral, masih ada titipan/rekomendasi/Intervensi dari pejabat ke sekolah," ujar Iwan.

Menurutnya, PPDB online tidak transparan, karena hanya memuat data pendaftar, tidak memunculkan data siswa baik sebagai penentu seleksi. Sehingga dapat menimbulkan prasangka buruk dari calon peserta didik dan orang tuanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 9 Kota Bandung, Agus Setia Mulyadi membenarkan pengumuman PPDB SMA/SMK/SLB tahap pertama dilaksanakan secara online juga. Jadi, orangtua atau calon peserta didik tidak perlu ke sekolah.

Baca Juga: Sepi Pengunjung Gara-gara Lockdown, Taman Bermain Ini Ajak Puluhan Boneka Naik Roller Coaster

"Tapi, kami juga akan memfasilitasi pengumuman di laman SMAN 9 Kota Bandung," kata Agus.

Di sekolahnya, Agus mengatakan ada dua kursi kosong yang tidak terpenuhi, yaitu jalur perpindahan orangtua dan jalur tenaga kesehatan terdampak Covid-19.

Kedua kursi akan dilimpahkan ke jalur zonasi pada tahap kedua. Menurutnya, kuota siswa tahap pertama sebanyak 50 persen dengan jalur afirmasi, prestasi, dan perpindahan orangtua.

Baca Juga: Besok Ada Gerhana Matahari, Simak Dampak Fenomena Tersebut pada Tubuh Manusia

Di sekolahnya ada tambahan kuota kerjasama/mitra dengan TNI, karena lokasi sekolah beada di wilayah TNI AU. Menurutnya, berdasarkan juknis PPDB, kursi kosong tidak serta merta dilimpahkan ke zonasi pada tahap kedua, tapi ada aturannya.

Ia mencontohkan jika pada jalur prestasi akademis penuh, sementara jalur prestasi non-akademis masih ada kursi kosong maka calon siswa dari jalur akademis bisa dilimpahkan untuk jalur prestasi non-akademis.

Agus menutirkan, boleh dilimpahkan ke jalur zonasi, kalau kedua jalur prestasi itu sudah terisi karena tidak ada pendaftar. Prinsipnya, isi dulu bangku kosong yang "serumpun".

Baca Juga: Hukum Ringan Tentara yang Tembak Mati Warga Palestina, Pemerintah Israel Dikecam Pembela HAM

Soal siswa titipan, menurut Agus, kepala SMA/SMK/SLB sepakat akan mengabaikan hal tersebut.

"Kalau kemarin saat rapat seluruh kepala sekolah kami sepakat dan berkomitmen tidak akan menanggapi siswa titipan itu. Apalagi di SMAN 9 tidak ada siswa titipan," tuturnya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x