Semengara itu, Jabar kini telah mengembangkan alat deteksi virus corona oleh Universitas Padjadjaran yang dinamakan deteksi CePAD atau Rapid Test 2.0.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Alasan Mengapa Virus Corona dapat Menyebabkan Pasien Kehilangan Indra Penciuman
Rapid test 2.0 dinilai dapat mendeteksi virus corona lebih cepat karena dirancang dapat mendeteksi antigen, bukan antibodi seperti rapid test biasa.
Rencananya, masing-masing alat akan diproduksi sebanyak 5.000 kit dan memasuki validasi ke sampel virus asli.
“Kita juga sudah mulai memproduksi rapid test 2.0. Dalam minggu-minggu ini dirilis 5.000. Yang sangat membanggakan karena rapid test ini adalah rapid test canggih mengetes antigen, bukan antibodi," tutur Ridwan Kamil.***