Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Tak Rasakan Efek Samping

- 10 Oktober 2020, 09:02 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil sebagai relawan dalam uji klinis vaksin Covid-19.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil sebagai relawan dalam uji klinis vaksin Covid-19. /Dok. Humas Pemprov Jabar

PR BANDUNGRAYA - Jumlah kasus yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia kembali mengalami lonjakan, per Jumat, 9 Oktober 2020 kemarin, ada sebanyak 324.658 kasus positif.

Oleh karena itu, pemerintah terus mempercepat pengadaan vaksin Covid-19.

Tercatat saat ini uji klinis vaksin Covid-19 memasuki fase tiga, dan sudah melibatkan 1.620 relawan.

Salah satu di antaranya yakni Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang ikut serta sebagai relawan dalam uji klinis fase 3 di Universitas Padjajaran Bandung.

Baca Juga: TNI Dituding Berikan Tameng kepada Mahasiswa Saat Demo UU Ciptaker, Pangdam Jaya Jelaskan Kronologi

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, Ridwan Kamil memaparkan bahwa uji klinis vaksin melalui tiga tahap.

Selain itu, uji klinis vaksin Covid-19 dilaksanakan di bawah pengawasan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.

"Tahap satu vaksin disuntikkan pada relawan yang jumlahnya di bawah 100 orang. Tahap dua, disuntikkan pada relawan dengan jumlah antar 100 hingga 1000 orang. Dan tahap tiga untuk relawan di atas 1000 orang, dan tepatnya 1.620 relawan," kata Ridwan Kamil.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil memaparkan syarat yang harus dipatuhi selama ikut serta dalam uji klinis adalah dengan datang hingga lima kali kunjungan.

Pada kunjungan pertama, tes PCR, rapid test, dan sejenisnya dilakukan untuk melihat kondisi awal relawan.

Baca Juga: Hadirkan Konten Tidak Bermoral, TikTok Resmi Diblokir Pemerintah Pakistan

Selanjutnya, relawan akan menerima suntikan vaksin tahap satu, kemudian menerima suntikan yang sama pada kunjungan ketiga.

Setelah itu, relawan akan diambil darahnya untuk dicek reaksi dari vaksin yang sudah disuntikkan pada kunjungan keempat dan kelima.

"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibodi berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90 persen, berarti badan saya siap melawan virus Covid-19 yang akan menyerang tubuh saya," katanya.

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa apabila hasil uji darahnya pada Desember mendatang berhasil, maka vaksin akan mulai diproduksi secara masal, yang kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi masal.

Sebelumnya, warganet sempat menuding Ridwan Kamil berpura-pura menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 setelah mengunggah foto proses pengambilan darah ke akun media sosial pribadinya.

Sontak kabar tersebut ditepis olehnya, dan menegaskan bahwa kabar tersebut hanyalah berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Debat Capres Kedua Donald Trump Vs Joe Biden Resmi Dibatalkan, Ternyata Ini Alasannya

"Persepsi publik, orang-orang yang tidak paham menyangka saya bohong. Karena menurut yang tidak paham, jarum suntik itu masih seperti model yang lama, padahal dalam tes vaksin menggunakan jarum suntik modern yang disebut vacutainer," katanya.

Sementara itu, Ridwan Kamil juga meyakinkan masyarakat bahwa sejauh ini tidak ada efek samping secara medis yang dia rasakan pasca menerima kandidat vaksin Covid-19.

Saat ini beberapa kandidat vaksin Covid-19 di Indonesia tengah diujikan, salah satunya vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Lembaga Biologi Molekul Eijkman.

Selain itu, ada pula kandidat vaksin lainnya, di antaranya vaksin Sinovac dari Tiongkok yang berkolaborasi dengan Bio Farma, vaksin G42 dari Uni Emirat Arab berkolaborasi dengan Kimia Farma, dan vaksin Genexine dari Korea Selatan berkolaborasi dengan Kalbe Farma.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x