BMKG Pastikan Belum Ada Potensi Gempa Susulan di Kabupaten Bandung

2 November 2020, 09:06 WIB
Gempa mengguncang Kabupaten Bandung pada Minggu, 1 November 2020. /Twitter.com/@Gempa_Tsunami

PR BANDUNGRAYA – Gempa berkekuatan 4.0 skala richter yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Minggu, 1 November 2020 sempat terasa hingga beberapa daerah.

Dikutip dari Prbandungraya.pikiran-rakyat.com, melalui Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat suara terkait gempa tersebut.

Menurut Kepala BMKG Wilayah II, Hendro Nugroho, belum ada potensi gempa susulan setelah terjadinya gempa bumi di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Bantu Pekerja yang Terkena PHK, Pemprov Jabar Akan Beri Bantuan Biaya Iuran BPJS Kesehatan

Lebih lanjut Hendro mengatakan gempa bumi yang terjadi di darat itu tidak berpotensi tsunami di laut selatan pulau Jawa.

Dia mengatakan gempa tektonik yang berkekuatan 4.0 skala richter itu terjadi di koordinat 7.20 Lintang Selatan (LS) dan 107.60 Bujur Timur (BT).

Gempa tersebut berlangsung pada sekira pukul 21.34 WIB. Getaran gempa tersebut dirasakan oleh masyarakat di wilayah Pangalengan, Baleendah, Ciparay, dan Majalaya.

Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima data kerusakan yang terjadi imbas gempa tersebut.

Baca Juga: Palestina Tunjukkan Aksi Solidaritas terhadap Turki Pasca Gempa Bumi 6.6 Skala Richter

Dampak gempa yang dirasakan terasa oleh masyarakat dengan skala intensitas III MMI.

Yakni dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Selain itu juga, gempa juga dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, hingga benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun bahwa sebelumnya wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pernah mengalami gempa dengan kekuatan Magnitudo 7.3 pada 2 September 2009.

Baca Juga: Rekor Baru Dynamite BTS Lampaui 550 Juta Views di YouTube dalam Waktu 2 Bulan, Kalahkan BLACKPINK

Akibat dari bencana alam tersebut sekitar 80 persen rumah warga dan fasilitas umum di Desa Pangalengan hancur. Selain itu pada peristiwa tersebut ada 11 orang meninggal dunia.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler