Soal Oded Ajak Masyarakat yang Pernah Terpapar Covid-19 Donor Plasma Darah, Bagaimana Kata Peneliti?

20 Januari 2021, 18:05 WIB
Wali Kota Bandung Oded M Danial. /Instagram/@mangoded_md

PR BANDUNGRAYA – Usai dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19, Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyatakan siap mendonorkan plasma darahnya.

“Jangankan untuk yang Covid, Mang Oded biasanya juga donor darah, bila dibutuhkan (donor plasma konvalesen) saya siao,” tutur Oded, sebagaimana dikutip dari PRFM News.

Selain itu, Oded juga berharap agar masyarakat dapat ikut membantu menekan penyebaran virus corona dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19 dengan metode menggunakan plasma darah yang perlu didukung penuh oleh warga.

Baca Juga: Banjir Kalimantan Selatan, Siti Nurbaya: Ada Simpang-Siur Informasi Soal Penyebab Banjir

"Secara umum, PMI harus didukung penuh oleh masyarakat, untuk mendonor darah, terlebih lagi untuk plasma darah tadi, Mang Oded mendukung yang namanya kerja sama yang kena positif tadi kita sangat mengapresiasi untuk berkontribusi dalam (donor) plasma darah," ujarnya.

Akan tetapi, benarkah bahwa plasma darah pasien yang telah dinyatakan sembuh dapat membantu penyembuhan dari Covid-19.

Sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu, kabar mengenai pengobatan dengan plasma darah tersebut sempat tersebar dan disebut-sebut sebagai salah satu terobosan besar di tengah masa pandemi Covid-19 karena dinilai dapat sangat membantu.

Baca Juga: Sah! Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri: Butuh Anggota Polri Penghapal Al-Quran

Berdasarkan temuan dari penelitian The New England Journal of Medicine, metode tersebut ternyata tidak secara signifikan menyembuhkan kondisi kesehatan pasien sakit maupun mengurangi resiko kematiannya.

Pada bulan Oktober lalu, sebuah studi dari India menyebutkan bahwa plasma pemulihan membantu mengurangi gejala Covid-19 seperti sesak napas dan pusing, tetapi tidak mengurangi resiko kematian maupun perkembangan penyakit yang lebih parah setelah 28 hari.

Kemudian dilaporkan pula sebuah studi di Argentina yang melibatkan 333 orang pasien dalam perawatan pneumonia parah akibat Covid-19 meneliti pemberian plasma pemulihan dan plasebo (obat yang tidak memiliki kegunaan secara medis, namun mempengaruhi mental pasien yang percaya bahwa obat tersebut akan membuatnya sembuh) secara acak.

Baca Juga: Kasus Viral Kristen Gray: Dideportasi Usai Ajak WNA ke Bali hingga Disuga Meresahkan karena LGBTQ+

Setelah 30 hari, para peneliti tidak menemukan perbedaan secara signifikan dari segi gejala maupun kondisi kesehatan pasien.

Di sisi lain, pimpinan peneliti, Dr. Ventura Simanovich dari Hospital Italiano de Buenos Aires mengatakan bahwa ada kemungkinan plasma pemulihan dapat membantu orang yang sakit Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala yang terlalu parah.

Oleh sebab itu, ada kemungkinan plasma darah orang yang telah sembuh dari Covid-19 dapat membantu penyembuhan, tetapi seberapa besar pengaruhnya bagi proses penyembuhan dapat berbeda-beda.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS Prfmnews

Tags

Terkini

Terpopuler