Perhatian! Pemkot Bandung Sudah Siapkan Skema Pembelajaran Tatap Muka, Begini Rinciannya

17 Maret 2021, 17:52 WIB
Pemerintah Kota Bandung telah mempersiapkan skema pembelajaran tatap muka setelah vaksinasi Covid-19 untuk tenaga didik dilakukan. /PEXEL/Agung Pandit W.

PR BANDUNGRAYA - Guna mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan simulasi pada Rabu, 17 Maret 2021 di SMP Negeri 7 Kota Bandung.

Dalam FGD dan simulasi tersebut Pemkot Bandung membahas upaya persiapan sekolah-sekolah untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), salah satu bahasannya adalah persiapan vaksinasi untuk pengajar dan skema PTM.

Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana mengatakan usaha pemberian vaksinasi kepada para pengajar dan siswa merupakan yang utama, karena dapat mengurangi dampak terpapar Covid-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung.

Baca Juga: Jusuf Kalla Anjurkan Masjid Jadi Sarana Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Wilayah RT dan RW

“Di tataran pimpinan kota, kita sepakat ikhtiar vaksin itu tetap jadi yang utama. Untuk para pengajarnya maupun anak didiknya. Karena vaksin itu meminimalisasi dampak yang tidak kita harapkan. Saya sempat berbicara dengan pak wali kota juga kuncinya vaksinasi dulu,” tutur Yana sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari laman Humas Kota Bandung.

Kemudian, lebih lanjut Yana menjelaskan tentang skema Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berdasarkan hasil simulasi FGD. Setidaknya terdapat tiga poin utama dari skema PTM ini.

Pertama adalah kapasitas kelas hanya digunakan 50 persen saja. Sehingga, jika satu kelas terdapat 28 siswa maka yang masuk 14 orang.

Baca Juga: Dinsos Bandung Barat Diduga Korupsi Dana Bansos Covid-19, KPK Geledah Kantor Aa Umbara

“Jadi satu kelas 28 siswa maka yang masuk 14 orang,” tutur Yana.

Kedua adalah waktu atau jam masuk dan pulang sekolah yang berbeda. Para siswa yang berbeda kelas akan memiliki jam masuk dan jam pulang sekolah yang berbeda-beda.

“Untuk jam misal anak kelas 1 pukul 07.00 WIB, kelas 2 pukul 7.30 WIB, kelas 3 pukul 8.00 WIB. Jadi pulangnya juga beda untuk menghindari pertemuan yang banyak,” tuturnya.

Baca Juga: Berhubungan Seks di Kursi hingga Lakukan Hal Ini, Video Syur 3 Menit 18 Detik Viral di Kota Bandung

Dan ketiga adalah penggabungan antara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena para siswa akan bergantian masuk sekolah, maka kegiatan pengajaran diberikan dalam dua cara tersebut.

“Misal 14 orang itu masuk hari ini, besoknya tidak, gantian. Diupayakan mix yang PJJ itu untuk teorinya, kalau yang memang harus dalam PTM misalnya praktek yang harus tatap muka tapi tetap terbatas,” tutur Yana.

Yana juga mengatakan yang paling utama salah satunya tetap dengan vaksinasi terlebih dahulu, dan penerapan protokol kesehatan yang baik.

Baca Juga: Super Junior Rilis Album The Renaissance, Rayakan Ulang Tahun Debut ke-15

“Dengan seperti itu, kapasitas 50 persen prokesnya cukup. Hanya tetap kita harus yakin salah satunya dengan vaksin. Simulasinya juga tetap ya kita tidak bisa kembali normal ke 100 persen,” tutur Yana.

Salah satu Kepala Sekolah di Bandung mengatakan saat ini sekolah-sekolah sudah diberikan instrumen untuk pengisian kesiapan sekolah dalam PTM, dan masih menunggu arahan dari pemerintah.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Humas Pemkot Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler