Network
"Kami sangat menyambut positif. Semoga Masjid Al-Jabbar bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua, khususnya bagi warga Kota Bandung," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya menyebut pembangunan Masjid Raya Al Jabbar memiliki sejarah panjang sejak 2017.
Saat itu Kang Emil yang masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, bertindak sebagai arsitek dari Masjid Raya Al Jabbar. Proses groundbreaking dilakukan di era Gubernur Ahmad Heryawan.
"Sebenarnya bukan kebetulan, masjid ini memiliki latar belakang matematis (Aljabar atau Al Jabbar), dan juga Jabbar, bisa dikaitkan dengan singkatan dari Jawa Barat. Mari, kita makmurkan masjid ini," kata Kang Emil.
Masjid Raya Al-Jabbar dibangun dengan lahan seluas sekitar 25 hektare, dan memiliki kapasitas sekitar 30.000 orang, dengan rincian 10.000 orang di area dalam (indoor) dan 20.000 orang di area plaza.
Baca Juga: Putuskan Cabut Gugatan pada Jokowi dan Polri, Pihak Ferdy Sambo Ungkap Alasannya
Kemudian di area bawah Masjid, terdapat museum digital yang berisi materi perjalanan peradaban Islam di Indonesia, khususnya Jawa Barat.
Masjid Al-Jabbar populer dengan sebutan 'Masjid Terapung'. Karena area masjid dikelilingi danau retensi sebagai penyerap air yang datang dari utara menuju selatan kawasan Kota Bandung.
Kemewahan dan fasilitas yang canggih membuat Masjid Raya Al-Jabbar lebih menarik perhatian, pasalnya bangunan yang di desain Kang Emil itu akan menjadi tempat beribadah sekaligus wisata religi dan edukasi.
