Network
PR BANDUNGRAYA - Menyusul penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid dua di DKI Jakarta, Kota Bandung memutuskan untuk memperketan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Sejumlah upaya ditetapkan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona, salah satu yang menimbulkan banyak pro-kontra adalah penutupan sejumlah ruas jalan di jam-jam tertentu.
Dalam rangka mendisiplinkan masyarakat Kota Bandung di masa perketatan AKB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung membentuk tiga tim di antaranya tim mobilisasi gabungan, tim stasioner, dan tim khusus penegangan aturan.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 di Cimahi Hari Ini, 20 September 2020: Kasus Suspek 1.267 Orang
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan, ada tiga tim yang bergerak secara serempak pada malam hari, terutama saat Sabtu malam. Hal itu karena pada akhir pekan lebih banyak orang yang berkerumun di beberapa lokasi di Kota Bandung.
"Ada tim mobilisasi gabungan. Tim ini yang akan membubarkan kerumunan. Karena melihat situasi kondisi khususnya pada malam minggu, itu (pembubaran kerumunan) perlu dilakukan," kata Rasdian, Sabtu (19 September 2020) malam.
Selanjutnya tim stasioner atau tetap yang bertugas di sekitar area Alun-Alun Kota Bandung. Mereka bertugas membubarkan kerumunan di sekitar jalan-jalan yang sudah ditutup sejak pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Kasus Mutilasi Kalibata City Berawal dari Tinder, Pengguna Lama Berbagi Pengalaman Cara Kencan Aman
"Untuk yang membubarkan kerumunan ada yang mobilisasi, itu dinamis. Ada yang tetap ditempatkan di Alun-Alun, Braga, Jalan Soekarno. Karena memang Jalan sekitar di Alun-Alun sudah ditutup oleh Satlantas dan Dishub," katanya.
"Pembubarannya secara bertahap dan agar steril dari kerumunan. Kita mengimbau masyarakat agar kembali ke rumah masing-masing," tutur dia.
