Pemkot Bandung Kembangkan Sistem Integrated Farming untuk Siasati Lahan Pertanian

- 22 September 2020, 16:09 WIB
Ilustrasi intergrated farming.
Ilustrasi intergrated farming. /RRI

PR BANDUNGRAYA - Wali Kota Bandung, Oded M Danial tengah berupaya menghadirkan pertanian terintegrasi (integrated farming) di Kota Bandung.

Hal tersebut dilakukan untuk menyiasati lahan pertanian di Kota Bandung yang semakin berkurang.

"Ini merupakan program dari Dispangtan (Dinas Pangan dan Pertanian) Kota Bandung, program pertanian terintegrasi. Ada padi, rumput, jagung, pisang, ikan dan segala macam," ujar Oded M Danial, dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI pada Selasa, 22 September 2020.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa semua pertanian ini terintegrasi, seperti beras dimakan oleh manusia, daun atau jerami padinya diberikan ke kambing.

Baca Juga: Kebiasaan Tidur Aneh Para Member BTS Mulai dari Jungkook, RM, J-Hope hingg V

Bahkan sisa padinya pun bisa menjadi pakan ayam atau unggas lainnya, jadi tidak ada yang terbuang.

Tak hanya tanaman, terdapat juga kolam ikan di UPT Pembibitan Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kota Bandung.

"Kemudian ada ikan. Airnya dari ikan itu nanti disalurkan ke sawah. Sehingga sawah bisa terairi," katanya.

Untuk pupuknya menggunakan pupuk organik, sehingga mampu membantu panen dengan baik dan berkala.

"Tidak lagi pakai pupuk urea, cukup organik. Kalau pupuk organik, kalau satu hektar itu enam ton, ini dapat menjadi delapan sampai 10 ton. Satu tahun bisa tiga kali panen," ujar Oded M Danial.

Baca Juga: Dibanderol dengan Harga Miliaran Rupiah, Berikut 6 Sepatu Termahal Sedunia

Dengan sistem Integrated Farming, dia memastikan akan lebih ramah lingkungan, jika lahan tersebut lebih asri, akhirnya dapat pula menjadi ekowisata.

"Spirit kita membangun ketahanan pangan. Kalau sudah asri dan pemandangannya indah, itu lebih bagus lagi. Kedepannya disiapkan menjadi tempat wisata," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyampaikan, lokasi yang saat ini berjalan memang untuk pembibitan dan pembenihan tanaman pangan.

"Ini lokasi UPT Pembibitan Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kota Bandung. Di sini fungsinya melakukan pembibitan dan pembenihan terhadap tanaman pangan dan hortikultura termasuk peternakan," tutur Gin Gin.

Pihaknya mengatakan akan mengembangkan pertanian terpadu yang terintegrasi. Hal tersebut karena lahan sawah di Kota Bandung semakin terbatas.

Baca Juga: 3 Kecamatan Terdampak Banjir Bandang di Sukabumi, Ridwan Kamil: Bantuan Sudah Dikirimkan

"Kita coba kembangkan lebih lanjut pertanian terpadu atau terintegrasi. Kita lakukan karena Bandung tidak memiliki sawah, kalau ada pun itu sangat terbatas," katanya.

Gin Gin menambahkan bahwa untuk memanfaatkan lahan, Kota Bandung tengah mengembangkan program Buruan Sae.

"Pekarangan atau lahan sekitar itu menjadi ketahan pangan bagi keluarga. Luas dan fungsinya sama jadi ketahanan pangan, sehingga semua bisa termanfaatkan. Sisi kebutuhan bisa terpenuhi, sisi ekonomi ada nilai tambah," tutur Gin Gin. ***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x