Sama-sama Horor, Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Bandung dengan Kuntilanak Tolak UU Ciptaker Jadi Sorotan

- 18 Oktober 2020, 10:33 WIB
MASSA aksi dari Keluarga Mahasiswa Kota Kembang melakukan aksi di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).
MASSA aksi dari Keluarga Mahasiswa Kota Kembang melakukan aksi di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020). /(Ant/Raisan Al Farisi)/

PR BANDUNGRAYA - Tidak henti-hentinya elemen masyarakat menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja. Sejak diresimikannya UU Cipta Kerja oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 5 Oktober 2020 telah terhadi begitu banyak penolakan terhadap UU Cipta Kerja di beberapa daerah.

Bukan hanya dari kalangan buruh, suara mahasiswa agent of change terus melakukan aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Kota-kota besar di seluruh Indonesia telah menolak dengan tegas bahwa UU Cipta Kerja sama sekali tidak mewakili masyarakat, maka tak heran apabila terjadi demonstrasi besar-besaran menolak hal tersebut.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan ShopeePay Talk: Bertumbuh Lewat Bisnis Delivery Online Bersama Steak 21

Alhasil kekecewaan itu berubah menjadi rusaknya fasilitas publik, jadi sorotan warganet bahwa demonstrasi harus dilakukan secara damai dan tertib.

Namun, banyak pihak tidak setuju dengan hal tersebut. Tidak sepenuhnya merusak fasilitas publik harus disoroti secara mendalam, ada banyak warganet lainnya yang membandingkan dengan kerusakan lingkungan yang sudah banyak terjadi saat ini. 

Bagi mereka, kerusakan lingkungan jauh lebih buruk ketimbang kerusakan fasilitas publik. Memang bahwa merusak fasilitas publik dianggap kesalahan, tetapi hal itu tidak bisa dihindarkan.

Baca Juga: Apa yang Terjadi di Thailand? Polisi Amankan Massa Unjuk Rasa, PM Prayuth Chan-ocha Tolak Mundur

Seakan menjawab opini warganet bahwa melakukan demonstrasi itu harus secara damai dan tertib. Kali ini, gabungan mahasiswa pada 17 Oktober 2020 melakukan aksi unjuk rasa secara berbeda dengan massa aksi lainnya.

Dikutip Prbandungdaya.pikiran-rakyat.com dari RRI. Massa aksi dari keluarga mahasiswa kota kembang, Bandung melakukan unjuk rasa secara berbeda di wilayah Jalan Asia Afrika.

Tidak mengambil langkah anarkisme, keluarga mahasiswa kota kembang mengambil jalur dunia mistis. Dalam unjuk rasa tersebut mahasiswa berdemonstrasi tepat di sisi replika kuntilanak sambil memegang kepalanya sendiri.

Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta Segera Berakhir, Dishub Belum Beri Lampu Hijau Soal CFD dan Kawasan Sepeda

Jika ditafsirkan secara mendalam, UU Cipta Kerja dibandingkan dengan kuntilanak karena sama-sama seram. Sehingga mereka membuat aksi unjuk rasa seperti itu.

Dalam aksinya hari ini, mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo untuk tidak menandatangani UU Cipta Kerja. Alhasil bahwa kali ini masyrakat harus tahu bagaimana perjalanan politik dalam negeri.

Entah itu UU Cipta Kerja atau hantu, bagi para demonstran mereka adalah sesuatu yang mengerikan. Keluarga mahasiswa kota kembanng menjawab segala tuduhan bahwa aksi unjuk rasa adalah ancaman yang kini dapat berubah menjadi anarkis, namun semua itu tak dilakukan oleh mereka.

Baca Juga: Konflik Armenia-Azerbaijan: Kronologi Nagorno-Karabakh Hari Ini hingga Setujui Gencatan Senjata

Keluarga mahaiswa kota kembang melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung merdeka sambil berorasi secara tertib dan damai. Sehingga hal-hal yang dapat merugikan seperti perusakan publik dapat dihindari. Karena bagi mereka kuntilanak dan UU Cipta kerja sama-sama horor.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah