Limbah Medis Covid-19 di Bandung Capai 2 Ton dalam 3 Bulan, Periode Desember-Januari Diprediksi Meningkat

27 Januari 2021, 15:29 WIB
Ilustrasi sampah atau limbah medis /PRFM

 

PR BANDUNGRAYA – Tercatat pada hari Rabu, 27 Januari 2021, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1 juta kasus lebih.

Sementara di Provinsi Jawa Barat, kasus terkonfirmasi positif virus corona juga telah mencapai hingga lebih dari 130 ribu kasus hingga hari ini.

Berdasarkan data yang ditampilkan pada laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), hari ini telah terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3924 kasus di Jabar.

Baca Juga: Politisi PDIP TB Hasanuddin Munculkan 4 Poin yang Wajib Diperhatikan Jika Ingin Papua Tetap Bersama NKRI

Kemudian, 13 orang telah dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona, dan sejumlah 2248 orang dinyatakan sembuh maupun selesai isolasi.

Di sisi lain, volume limbah medis selama pandemi Covid-19 di daerah pun mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Di Kota Bandung, total limbah medis pada periode bulan September hingga November 2020 lalu terhitung mencapai 2 ton beratnya.

Baca Juga: Haikal Hassan Bikin Survey di Medsos Tentang Partai Paling Korup, Netizen Beri Jawaban Menohok

Limbah medis sejumlah 2 ton tersebut diketahui berasal dari 80 puskesmas dan masyarakat yang menjalani masa isolasi mandiri.

“Di tiga bulan 2020 itu sampah medis ada dua jenis, yaitu dari Puskesmas dan masyarakat."

"Yang terangkut semuanya 2 ton, sekitar dari 80 Puskesmas dan 30 kecamatan,” kata Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Limbah B3 dari DLHK Kota Bandung, Jajah Siti Hodijah, sebagaimana dikutip dari PRFM News.

Baca Juga: Pria 61 Tahun Ambil Risiko Amankan Granat Aktif Temuan Tim Gober di Sungai Cikapundung

Dalam rinciannya, volume sampah medis dari Puskesmas tercatat sebanyak 1.2 ton, lalu sisanya sekitar 800 kilogram berasal dari masyarakat.

Akan tetapi, mengingat kemungkinan peningkatan kasus baru virus corona di Kota Bandung yang terus mengalami lonjakan, jumlah limbah medis periode Desember 2020 hingga Januari 2021 pun dapat meningkat.

Terkait hal ini, Siti Hodijah mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan penanganan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat melalui pihak fasilitator sebagai petugas lapangan.

“Fasilitator mereka akan kontak ke setiap pasien untuk melakukan tata cara isolasi mandiri di rumah, sikap mereka, tracing mereka, dan lain-lain termasuk cara penanganan sampah Covid,” tuturnya.

Untuk menangani sampah medis dengan baik, pertama-tama limbah medis seperti masker dipisahkan dari sampah rumah tangga.

Kemudian, sampah medis disemprot dengan menggunakan desinfektan, lalu dibuang ke tempat sampah khusus yang tersedia di Puskesmas.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler