Antisipasi Ada Longsor Susulan Lagi, BMKG Bandung Pasang Sistem Peringatan Dini di Cimanggung

- 15 Januari 2021, 07:08 WIB
Anggota Basarnas, TNI, Polri dan relawan melakukan pencarian korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Tim SAR gabungan masih mencari sedikitnya 24 korban hilang yang telah terdata akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Anggota Basarnas, TNI, Polri dan relawan melakukan pencarian korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Tim SAR gabungan masih mencari sedikitnya 24 korban hilang yang telah terdata akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO
 
PR BANDUNGRAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengirimkan tiga orang perwakilannya, untuk memasang sistem peringatan dini di lokasi longsor Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, guna mengantisipasi longsor susulan.
 
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan sistem peringatan dini itu memadukan antara seismograf yang mendeteksi gerakan tanah dengan alat pengukur tingkat intensitas hujan.
 
Pihak BMKG Bandung akan memberikan informasi ke pihak Basarnas ataupun BPBD Sumedang untuk waspada dan siaga longsor susulan.
 
 
“Jika curah hujan sangat tinggi melebihi ambang batas (ekstrem), BMKG Bandung akan memberikan informasi ke pihak Basarnas atau pun BPBD Sumedang untuk waspada dan siaga,” kata Rahayu seperti dikutip PRBandungRaya.com dari Berita Antara Jumat, 15 Januari 2021.
 
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan peringatan terkait peringatan dini ke pihak berwenang di lokasi kejadian.
 
“Begitu juga ketika ada getaran yang terus menerus dan signifikan, maka pihak kami akan memberikan peringatan (warning) terkait hal tersebut ke pihak berwenang di lokasi kejadian,” ujarnya.
 
 
Selain memasang sistem peringatan dini, BMKG Bandung juga menyalurkan dana sosial bagi para korban longsor.
 
“Pemantauan ini dilakukan sekaligus dengan pemasangan TDS, serta penakar hujan manual di lokasi longsor. Selain itu, juga dilakukan penyaluran dana sosial dari pegawai Stasiun Geofisika Bandung,” tutur Rahayu.
 
Selain BMKG Bandung, tim dari KK Geologi Terapan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB meninjau lokasi terjadinya longsor.
 
 
Tim tersebut menurut Ahli bidang longsoran tanah dan geologi teknik Insitut Teknologi Bandung Dr Eng Imam Achmad Sadisun,ST MT, menemukan rekahan lain dengan jarak tujuh meter dari lokasi kejadian.
 
Di bagian atas lereng dekat ke jalan dan dari rekahan yang ditemukan perlu menjadi kewaspadaan akan bahaya longsoran susulan.
 
“Kita melihat longsoran susulan ini belum berhenti. Tim ITB ke sana retakan itu ternyata masih ada sampai ke jalan di perumahan yang ada di atas dan paling jauh jaraknya 7 meter, nah ini suatu saat bisa jadi meluncur lagi (longsor)”, ujarnya.
Terkait akan bahaya longsoran susulan, Imam mengusulkan agar pemerintah segera melakukan upaya penanganan.
 
 
Hal itu bisa dilakukan dengan cara penataan dari atas tebing mulai dari stabilisasi lereng tersebut dengan melakukan perkuatan material pembentuk lereng atau pemberian struktur penahan lereng secara bertahap hingga pengaturan drainase permukaan dan bawah permukaan dengan baik.
 
Keselamatan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor susulan ini merupakan hal yang utama.
 
“Atau jika tidak dilakukan penataan ulang kawasan, bisa dengan cara merelokasi masyarakat yang ada di sekitar lokasi longsor ke tempat aman,” kata Imam.
 
 
Sejauh ini, Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan memang cukup mengalami kesulitan ketika melakukan pencarian korban.
 
Pasalnya selain medan tanah longsoran yang tidak mudah, cuaca hujan juga dapat berpotensi menimbulkan longsor susulan.
 
“Karena memang kondisi kontur tanah seperti bubur sehingga menyulitkan evakuasi, kita harus hati-hati,” kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah di lokasi longsor.***
 
 

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x