Sudah 50 Hari Sejak OTT Korupsi Bansos, Mantan Jubir KPK Febri Diansyah Mulai Khawatir hingga Kirim Doa

- 27 Januari 2021, 19:36 WIB
KPK Panggil Anggota Pengadaan Bansos untuk Tindaklanjuti Korupsi Bansos Juliari Batubara
KPK Panggil Anggota Pengadaan Bansos untuk Tindaklanjuti Korupsi Bansos Juliari Batubara //Pikiran Rakyat //


PR BANDUNGRAYA - Diperkirakan sudah 50 hari berlalu proses OTT korupsi bansos dari penangkapan hingga saat ini.

Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda progres dari pemeriksaan para tersangka hingga saksi.

Mengenai hal itu, Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mulai khawatir.

Baca Juga: Gara-gara Surat Tak Sampai, Politisi PDIP Ihsan Yunus Belum Bisa Dijamah KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos

Dia berkomentar soal progres Komisi Pemberantasan Korupsi dalam pengusutan kasus suap bansos Covid-19 Jabodetabek 2021.

"Saya kira, setelah lebih 50 hari sejak OTT Suap Bansos Covid-19, kita perlu bertanya apakah KPK serius usut seluruh pelaku & penerima aliran dana?"

Febri Diansyah mempertanyakan soal nama-nama dan peran sejumlah pejabat yang terlibat dalam dugaan korupsi bansos.

Baca Juga: Hampir 1,3 Persen dari Populasi Dunia Terinfeksi Covid-19, Begini Gambaran Kondisi di Sejumlah Negara

"Atau sebelum ke sana, apakah pihak2 (pihak) yg (yang) muncul nama & perannya akan diperiksa?"

Melihat kondisi saat ini, Febri Diansyah menyebut, saat ini KPK tengah dalam ujian sesungguhnya.

"Inilah salah satu ujian independensi KPK yg (yang) sesungguh," tulisnya dikutip PRBandungRaya.com dari Twitter @febridiansyah, Rabu 27 Januari 2021.

Baca Juga: Biadab! Gara-gara Ini Seorang Istri Mau Nonton hingga Rekam Adegan Suami Memperdayai Tetangganya

Febri berharap KPK dapat segera mengusut kasus bansos Covid-19 ini dengan serius.

Febri juga berharap tim penyidik diberikan keteguhan hati untuk mengungkap skandal korupsi besar seperti kasus suap bansos Covid-19 ini.

Febri Diansyah mendoakan para penyidik KPK diberi keteguhan hati dalam menghadapi kasus ini.

"Teman-teman pegawai KPK, khususnya Penyidik semoga teguh hati ungkap skandal-skandal korupsi besar tsb (tersebut)."

Dia pun sangat berharap masyarakat tidak tertipu dengan isu-isu KPK "radikal dan taliban”.

"Kalaupun ada isu “Radikal & Taliban”, smg (semoga) masyarakat tdk (tidak) akan tertipu lagi."

"Jk (jika) ada pihak2 (pihak) yg (yang) menghambat penanganan perkara, ungkap saja dan bahkan bs (bisa) dijerat pidana obstruction of justice," lanjutnya.

Sampai saat ini pun mantan Menteri Sosial, Juliari P Batubara masih diam seribu bahasa siapa-siapa yang terlibat dalam kasus bansos ini.

Juliari diduga menerima suap senilai Rp17 miliar dari pengadaan bansos sembako untuk masyarakat wilayah Jabodetabek yang terdapak Covid-19.

Fee bansos tersebut disepakati oleh Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono sebesar Rp10 ribu per paket bansos dari nilai Rp300 ribu per paket bansos.***

 

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x