Ini Kelebihan Drone Asing yang Ditemukan di Sulawesi Kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono

4 Januari 2021, 15:12 WIB
Temuan underwater sea glider di perairan Sulawesi. //Tangkapan layar akun YouTube Media Selayar/

 

PR BANDUNGRAYA - Setelah dikabarkan penemuan drone di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, 26 Desember 2020, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono berkata lain.

Yudo mengatakan, drone bawah laut yang ditemukan nelayan di perairan tersebut merupakan sea glider untuk riset bawah laut.

"Alat ini sea glider, banyak untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan," kata Yudo dikutip PRBandungRaya.com dari Antara Senin 4 Januari 2021.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Dunia: Wacana Situasi Darurat Jepang hingga Rasio Positif Depok Hampir 3 Ribu Kasus

Menurut Yudo, sea glider memang bisa untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan industri, survei hingga kepentingan militer, karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.

"Alat ini bisa untuk industri maupun untuk pertahanan. Tergantung pada siapa yang memakai," katanya.

Yudo memaparkan kepentingan untuk industri biasanya untuk kepentingan pengeboran dan mencari ikan.

Baca Juga: Nussa dan Rara 'Positif' Covid-19, Felix Siauw Umumkan Film Animasi Berhenti Tayang

Sementara kepentingan pertahanan misalnya, alat itu bisa digunakan untuk meneliti kedalaman laut supaya kapal selam tidak terdeteksi radar.

Yudo menjelaskan bahwa alat itu tidak bisa untuk mendeteksi kapal selam maupun mendeteksi kapal atas air karena tidak memiliki fungsi mendeteksi.

"Ini hanya untuk data-data batrimeti atau kedalaman air laut di bawah permukaan. Tidak bisa alat ini untuk mendeteksi keberadaan kapal-kapal kita, kapal atas air," kata mantan Pangkogabwilhan I ini.

Baca Juga: Tersisa PKS dan Habib Rizieq yang Dipenjara, Gadis Aceh Sherly Annavita Kirim Peringatan ke Jokowi

Yudo pun menegaskan bahwa alat tersebut bukanlah alat yang bisa untuk kepentingan mata-mata, melainkan untuk riset bawah laut seperti yang diberitakan media akhir-akhir ini.

"Badannya terbuat dari alumunium dengan dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, kemudian propeller 18 cm di bawah, panjang antena yang belakang 93 cm," katanya.

"Terdapat pula instrumen mirip kamera terletak di bodi, ini yang di atas ini," tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti mengatakan pemerintah harus mengusut pemilik pesawat nirawak bawah laut tersebut.

Ia mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai aktivitas mata-mata atau spionase dari negara lain.

"Ditemukannya pesawat nirawak bawah laut atau seaglider di laut Kabupaten Selayar tidak bisa disepelekan. Ada potensi spionase dari seaglider yang belum teridentifikasi milik siapa itu. Indonesia harus waspada," ujar La Nyalla.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler