Penjelasan BMKG Terkait Hujan Lebat dan Banjir yang Menerjang DKI Jakarta dan Bodetabek

20 Februari 2021, 19:49 WIB
etugas mengevakuasi lansia di Perumahan Pinang Griya akibat banjir. /Antara Foto/

 

PR BANDUNGRAYA - Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto menjelaskan, beberapa faktor yang menyebakan kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek disebabkan:

Baca Juga: So Sweet! Ternyata Begini Rasanya Video Call Bareng Member BTS Sambil Dinyanyikan Life Goes On

1. Seruakan atau Aliran Udara Dingin dari Asia

Salah satu faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek adalah, seruakan atau aliran udara dingin dari Asia yang cukup signifikan yang akhirnya mengakibatkan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.

Baca Juga: MotoGP Rilis Video Game MotoGP 21, Intip Fitur-fitur Barunya

2. Gangguan Atmosfer di Zona Equator (Rossby Equatorial)

Lalu lanjut Guswanto mengatakan, cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek pun disebabkan oleh adanya aktivitas gangguan atmosfer di zona equator (Rossby equatorial) yang mengakibatkan adanya perlambatan pertemuan angin dari arah Utara membelok tepat melewati Jabodetabek.

Baca Juga: Waspada Banjir, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Berintensitas Tinggi Sepekan ke Depan

“Sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan,” tuturnya dalam konferensi pers daring melalui Zoom, Bandung, Sabtu 20 Februari 2021.

3. Tingkat Labilitas dan Kebasahan Udara

Selain itu, faktor tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.

“Terpantau adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa, dan berkontribusi juga dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di barat Jawa termasuk Jabodetabek,” ucap dia.

4. Pasang Laut dan Faktor Lingkungan

Kemudian, pasang naik laut dan daya dukung lingkungan sangat berpengaruh terhadap cuaca ekstream terutama banjir di DKI Jakarta dan wilayah Bodetabek lainnya.

Dibandingkan dengan curah hujan yang terjadi saat ini dengan curah hujan periode yang sama di tahun sebelumnya (2020). Sebenarnya curah hujan saat ini masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan curah hujan di 2020 yang juga menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek.

“Hujan yang jatuh di sekitar Jabodetabek kemudian bermuara di Jakarta. Lalu, hujan yang jatuh di Jakarta sendiri ditambah adanya pasang naik air laut pun berpengaruh terhadap banjir, di dukung pula oleh lingkungan di wilayah Jabodetabek saat ini,” ujar dia. ***

 

 

 

Editor: Rizki Laelani

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler