PR BANDUNGRAYA - Angkatan kerja di Indonesia saat ini sebanyak 138,22 juta orang, dengan 9,77 juta orang di antaranya merupakan pengangguran.
Tingginya jumlah pengangguran berdampak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.
Pasalnya, tingkat kemiskinan saat ini berada pada level dua digit, yakni sebesar 10,19 persen per September 2020.
Baca Juga: Copa del Rey: Berhasil Taklukan Levante, Athletic Bilbao Tantang Barcelona di Partai Puncak
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dengan meluncurkan program Kartu Prakerja Calon Pengantin.
Kartu Prakerja Calon Pengantin merupakan salah satu program bantuan pemerintah lintas kementerian atau lembaga yang diperuntukan untuk calon pengantin yang ingin menikah.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNaylla Mahmud Mattalitti memaparkan bahwa Kartu Prakerja Calon Pengantin merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka kemiskinan baru di Indonesia.
Meski belum ada informasi lebih lanjut terkait waktu realisasinya secara rinci, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk mempercepat pelaksanaan Kartu Prakerja Calon Pengantin.
Adapun untuk implementasinya, Kartu Prakerja Calon Pengantin rencananya akan segera diluncurkan pada tahun 2021 ini.
"Harapannya setelah menikah, mereka mempunyai kehidupan ekonomi yang lebih baik sehingga tak lahir keluarga miskin yang baru," kata LaNayalla dalam keterangan resminya pada Kamis, 4 Maret 2021.
Kendati demikian, Kartu Prakerja Calon Pengantin merupakan program bantuan berkala yang disalurkan sebagai stimulus bagi Calon Pengantin.
"Sifatnya bantuan dari pemerintah. Jadi program ini hanya pemantik bagi pemegang kartu tersebut untuk mendapatkan pekerjaan dan jenis usaha yang diminatinya," tutur dia.
Oleh karena itu, dia berharap Kartu Prakerja Calon Pengantin dapat meningkatkan perekonomiannya dan mengurangi angka kemiskinan.
Sementara itu, selain menggagas Kartu Prakerja Calon Pengantin, pemerintah juga secara aktif memberikan pengetahuan reproduksi kepada calon pengantin, pemahaman agama serta pelatihan ekonomi melalui bimbingan pranikah.
"Kita pernah tahu ada program kursus bimbingan calon pengantin. Sekarang sepertinya program tersebut menguap begitu saja. Apakah masih berjalan atau tidak, tak pernah terdengar lagi," katanya.
Ia pun berharap program Kartu Prakerja Calon Pengantin dapat dihidupkan kembali sebagai bagian dari upaya pemerintah mempersiapkan keluarga baru yang bebas dari kemiskinan.***