PR BANDUNGRAYA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan gerakan cepat dengan melakukan pemecatan massal sejumlah kader yang membelot.
Menyoal Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, AHY selaku ketua umum tegas mengatakan, kongres luar biasa ilegal dan inkonstitusional.
"KLB yang mengatasnamakan Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, didasari niat dan dilakukan cara yang buruk."
Baca Juga: Big Match Man City vs Man Utd, Joao Cancelo: Derby Selalu Penting
"Ada yang katakan KLB tersebut bodong dan abal-abal, namun jelas ilegal dan inkonstitusional karena tidak sesuai dan tidak berdasarkan konstitusi Partai Demokrat," ujar AHY sebagaimana dikutip Antara News.
AHY menjelaskan, Partai Demokrat mempunyai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dengan konstitusi partai telah disahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM.
Baca Juga: Nahas! Selebgram Makassar Tewas Dibunuh, Pelaku Diduga Teman Kencan Korban
Menurutnya, dalam acara KLB tersebut tidak sah secara konstitusi GBHO karena tidak dipenuhi dari 2/3 anggota tetap dan harus mendapatkan persetujuan dari ketua majelis tertinggi partai Demokrat.
"Tiga klausul tersebut tidak dipenuhi para peserta KLB."
"Seharusnya 2/3 Ketua DPD hadir, namun faktanya seluruh Ketua DPD Demokrat tidak ikut KLB dan berada di daerah masing-masing, dan para Ketua DPC tidak ikut, mereka solid pada partai dan kepemimpinan Demokrat yang sah," ujarnya.
Baca Juga: LINK STREAMING Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini, Jumat 5 Maret 2021
Ia melanjutkan, dalam acara tersebut merupakan acara yang diselenggarakan oleh mantan kader Demokrat karena setidaknya ada 34 DPC yang mengikuti gerakan itu. Namun, sudah digantikan sebelum acara KLB berlangsung.
"Kami sudah pegang surat kesetiaan dan penolakan KLB dari Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat."
"Sampai Jumat pagi ada 93 persen pemilik suara sah berada di tempat masing-masing. Dan ada 7 persen itu sudah kami ganti, sudah di-Plt-kan," katanya.
Dengan itu kepemimpinan calon ketua umum Partai Demokrat masih menunggu informasi selanjutnya.***