Wacana Jabatan Presiden 3 Periode Ranah Politik DPR, MPR, Ini Penjelasan Mahfud MD

15 Maret 2021, 18:53 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin (kiri) menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD (kanan) saat tiba di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Mahfud MD tengas mengatakan kabinet Jokowi tidak pernah membahas masa jabatan presiden tiga periode. Hal itu ranah politik. /Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/

PR BANDUNGRAYA - Beredarnya isu perubahan periode jabatan presiden menjadi tiga kali ditanggapi tegas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Mahfud MD menyatakan, analisis yang diuraikan mantan Ketua MPR, Amien Rais tidak benar.

Jelas Mahfud MD, Indonesia tidak memiliki masa jabatan presiden lebih dari dua periode.

Baca Juga: Refly Harun Tolak Teori Amien Rais Tentang Skema Jokowi 3 Periode

Baca Juga: Gara-gara Mimpi hingga Nekad Bongkar Kuburan, Sejumlah Orang di Parepare Ditangkap Polisi

Termasuk mewacanakan untuk tiga periode masa jabatan persiden.

"Pemerintah tidak punya wacana tentang mau tiga kali, empat kali, lima kali."

"Kita pakai Undang-Undang Dasar yang berlaku sekarang aja," kata Mahfud usai kunjungan kerja di Kejaksaan Agung sebagaimana dikutip Antara News.

Baca Juga: BMKG: Hilal 1 Sya'ban 1442 H Tampak di 8 Wilayah dari 22 Titik Pantauan

Baca Juga: Digelar Rabu, 17 Maret 2021, Intip Prediksi Liga Champions: Man City vs Monchengladbach

Menurut Mahfud, wacana tiga periode tersebut merupakan ranah internal partai politik dan MPR RI.

Sehingga, tidak ada urusan tersebut dibahas di dalam kabinet.

"Itu urusan partai politik, mau mengubah, mau endak," kata Mahfud.

Dalam pemberitaan media, Jokowi menegaskan, ada dua kemungkinan yang membuat wacana terkait masa jabatan tiga periode.

"Pertama ingin menjilat, kedua ingin menjerumuskan Presiden Joko Widodo," sebagaimana dikutip akun Twitter @mohmahfudmd

"Kalau Pak Jokowi yang saya dengar, dan saudara-saudara saya kira punya jejak digitalnya, kalo ada orang-orang mendorong Pak Jokowi menjadi presiden lagi, kata Pak Jokowi nih, itu hanya dua alasannya, satu ingin menjerumuskan, dua ingin menjilat itu kan kata Pak Jokowi," tulisnya Mahfud.

"Jadi jangan diseret-seret ke kabinet-lah. Urusan itu diskusinya MPR dan partai politik lah."

"Dan itu haknya. Kan asyik baca-baca begitu, endak apa-apa," kata Mahfud.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler