Teror Bom Bunuh Diri Masih Saja Ada, Wagub DKI Singgung Pendidikan hingga Singgung Silabus

30 Maret 2021, 09:04 WIB
Motor pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria sebut masalah bom bunuh diri disebabkan pemahaman yang salah atau sempit dari masyarakat. /ANTARA FOTO/Arnas Padda

PR BANDUNGRAYA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melihat satu di antara celah seseorang bisa terdoktrin ajaran salah dalam memahami agamanya.

Politisi Gerindra itu mengungkapkan hal itu saat mengomentari pelaku bom bunuh diri di rumah ibadah di Makassar.

Tegas dia mengatakan, bom bunuh diri adalah pamahaman yang salah.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Kerja 'Borongan' Pelaku L, dari Pemberi Doktrin, Belanja Bahan Baku, hingga Meledakkan Diri

Selain itu, dengan mengaggap hal berda sebagai musuh, merupakan pemikiran sempit.

"Yang pertama, memang masalah bom itu, kan disebabkan oleh pemahaman yang salah atau sempit dari masyarakat,” katanya.

“Apalagi itu generasi muda umur 21 tahun.”

Baca Juga: Trainee dan Idol K-Pop di Bawah Umur Membludak, Pemerintah Korea Selatan Gencar Lakukan Hal Ini

“Jadi anak-anak kita, adik-adik kita ini mendapatkan pembelajaran dan pemahaman yang salah," kata Ahmad Riza yang dikutip PRBandungRaya.com dari Antara pada Senin 29 Maret 2021.

Dengan adanya kejadian itu, Riza berharap generasi muda perlu mendapatkan pendidikan yang baik di lembaga pendidikan.

Baca Juga: Piala Menpora 2021: Persib Bandung Sikat Persita Tangerang 3-1, Ezra Walian Cetak Gol Pertamanya

"Tentu tugas pemerintah membuat regulasi, silabus, kurikulum, dan sebagainya bersama pihak swasta," katanya.

Menurutnya, ada kelompok dengan pemaham sempit mempengaruhi generasi muda.

Pemahaman yang salah tentang kegiatan terorisme.

“Seolah-olah kegiatan itu baik, bahwa bunuh diri itu dianggap satu pengorbanan, padahal bunuh diri itu dosa," katanya.

Riza juga menjelaskan, dari segi agama tentu bunuh diri merupakan dosa besar.

Sehingga Pemprov DKI Jakarta perlu memastikan bahwa semua materi pendidikan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Lalu dari segi pergaulan generasi muda.

Riza mengungkapkan, generasi muda ini perlu pengawasan.

Perlu diperhatikan lingkungannya baik.

"Itu perlu kerja sama semua, khususnya dari seluruh warga. Kalau aparat kita hadirkan sebanyak mungkin, tidak cukup jumlahnya," katanya.

Riza meminta seluruh pihak membantu menjaga daerahnya masing-masing.

Satu di antaranya memberikan masukan dan informasi kepada pihak yang berwajib.

Apabila ada satu tempat atau wadah yang memberikan pemahaman sempit serta pembelajaran yang salah maka harus seger dilakukan tindakan.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler