Dosis Pertama Vaksinasi Sinovac, yang Kedua AstraZeneca, Bagaimana Rekasinya?

30 Maret 2021, 09:11 WIB
Ilustrasi vaksinasi covid-19. Harus diketahui jika pemberian vaksin dosis pertama dan kedua berbeda. Perbedaanberpengaruh pada usia si penerima. /Antara/M Risyal Hidayat


PR BANDUNGRAYA – Wajib tahu, ternyata ada perbedaan reaksi dari Vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Perbedaan ini disebut berpengaruh pada usia si penerima vaksin Coavid-19, Sinovac dan AstraZeneca.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana, mengatakan vaksin AstraZeneca ini memiliki waktu delapan pekan untuk penyuntikan dosis kedua.

Baca Juga: Teror Bom Bunuh Diri Masih Saja Ada, Wagub DKI Singgung Pendidikan hingga Singgung Silabus

Baca Juga: Kapolri Ungkap Kerja 'Borongan' Pelaku L, dari Pemberi Doktrin, Belanja Bahan Baku, hingga Meledakkan Diri

"Khusus vaksin AstraZeneca dosis keduanya disuntikkan setelah delapan pekan hingga 12 pekan untuk semua kelompok usia," ujar Helin yang dikutip PRBandungRaya.com dari Antara pada Selasa 30 Maret 2021.

Vaksin yang digunakan merupakan jenis Sinovac dan AstraZeneca.

Herlin juga memperingati masyarakat agar mengetahui jenis vaksin apa yang disuntikan pertama.
Baca Juga: Trainee dan Idol K-Pop di Bawah Umur Membludak, Pemerintah Korea Selatan Gencar Lakukan Hal Ini

“Pada dosis kedua nanti vaksin yang digunakan harus sama dengan yang sebelumnya.”

“Tujuannya agar memperoleh kekebalan tubuh yang sempurna,” tegasnya.

Menurutnya, setiap vaksin memiliki tenggang waktu yang berbeda untuk mendapatkan dosisi kedua.

Selain itu, umur penerima vaksin juga mempengaruhi tenggang waktu tersebut.

Penerima vaksin Sinovac dengan usia di bawah 59 tahun memiliki tenggang waktu untuk penyuntikan dosis kedua selama 14 hari.

Sedangkan penerima lanjut usia (lansia) yang berumur di atas 59 tahun memiliki tenggang waktu untuk penyuntikan dosis kedua selama 28 hari.

Pemtingnya mengetahui jenis vaksin yang digunakan berpengaruh terhadap imun tubuh.

Menurutnya, dosis pertama hanya meningkatkan imun hingga 15 persen.

Sedangkan suntikan kedua akan meningkatkan imunitas hingga 85 persen.

Diketahui, Jatim merupakan provinsi tertinggi penerima vaksinasi untuk pelayanan publik.

Hal tersebut berdasakan laporan yang dilakukan bersama Kemenkes RI pada 23 Maret 2021.

Sebanyak 573.497 pelayan publik telah melakukan vaksinasi.

Sedangkan secara keseluruhan ada 1,3 juta penduduk Jatim yang telah melakukan vaksinasi.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler