Potensi Gempa Megathrust Sempat Buat Geger Masyarakat, BMKG Imbau untuk Tidak Panik

27 September 2020, 19:55 WIB
Ilustrasi gelombang tsunami. /PEXELS/ George Desipris

PR BANDUNGRAYA – Beberapa hari ke belakang, masyarakat sempat dihebohkan dengan kabar yang menyebutkan akan terjadi gelombang tsunami hingga 20 meter.

Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengimbau masyarakat tidak panik terkait informasi kemungkinan gempa megathrust.

"Saya berharap masyarakat terus meningkatkan literasinya agar tidak mudah kaget setiap kali ada informasi tentang bencana," ujar Daryono dalam keterangannya sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI pada Minggu, 27 September 2020.

Baca Juga: Dampak Positif Pengenalan Teknologi bagi Penyandang Disabilitas

Dia juga mengatakan bahwa kecemasan dan kepanikan yang disebabkan oleh penyebaran informasi tentang kemungkinan gempa bumi besar kemungkinan terjadi karena kesalahpahaman.

Menurut Drayono, informasi potensi tersebut berdasarkan pemodelan yang dibuat oleh para ahli, sebenarnya dijadikan acuan untuk mitigasi.

Namun, sebagian warga tidak memahaminya dengan baik dan menganggapnya sebagai bencana dalam waktu dekat.

“Hal ini masih menjadi masalah komunikasi ilmiah yang sedang terjadi, karena selama ini masih terdapat gap atau jurang pemisah antara para ahli dan orang dengan latar belakang yang beragam,” tutur Daryono.

Menurutnya, kasus semacam ini tampak masih akan terus berulang, untuk ke depannya pastinya harus diperbaiki.

Dia mengatakan, ketakutan masyarakat itu karena adanya informasi tentang kemungkinan gempa bumi berulang setelah tsunami 2004 yang melanda Aceh.

Baca Juga: Ada D.O. EXO hingga Ju Ji Hoon, 3 Aktor Korea Ini Buat Keputusan yang Mengejutkan Publik

Keributan ini sering terjadi setiap kali menyampaikan pandangannya tentang kemungkinan gempa dan tsunami. Namun, peran media yang tidak sempurna dalam menyajikannya informasi juga berpengaruh sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

“Masyarakat seharusnya tidak mudah termotivasi oleh berita besar tentang bencana tersebut,” kata Daryono.

Daryono menjelaskan, zona megathrust sebenarnya hanyalah istilah yang menjelaskan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut gempa megathrust. Namun, gempa megathrust tidak selalu berkekuatan besar.

Sejauh ini, belum ada teknologi yang dapat digunakan untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi dan berapa besar gempa tersebut intensitasnya.

Baca Juga: Heboh Fenomena Matahari Bercincin Pelangi Dikaitkan dengan Pertanda Bencana, Ini Penjelasan BMKG

Sebelumnya BMKG, Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penelitian bahwa akan ada potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa.

Potensi tsunami itu disebabkan oleh gempa megathrust akibat pergerakan lempeng tektonik di kawasan Indo-Australia dengan Eurasia.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler