Dukungan Teknologi Akan Pengaruhi Produktivitas Pangan di Indonesia

11 Oktober 2020, 09:27 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /Dok. Kemenkeu

PR BANDUNGRAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berbicara mengenai strategi ketahanan pangan selama dan setelah masa pandemi Covid-19 untuk Indonesia.

Hal itu ia ungkapkan ketika menjadi pembicara pada acara 'The IMF-World Bank Group Annual Meetings Virtual Food Security Roundtable: Streghtening Food Systems in 2020 and Beyond' yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank IMF Annual Meeting 2020.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari situs resmi Kementerian Keuangan, dalam acara tersebut dibahas mengenai kerentanan sistem pangan berupa harga pangan yang tinggi dan keterjangkauan akses pangan yang sulit. 

Baca Juga: Tampilkan Iklan Berbahaya, Ratusan Aplikasi Android Dihapus dari Play Store

Selain itu, Indonesia juga masih memberikan perhatian yang sangat tinggi pada kasus stunting dan malnutrisi. 

Namun di samping itu, Indonesia memiliki kontradiksi antara kawasan pedesaan dan perkotaan yang mengalami obesitas dan juga keanekaragaman pangan.

Tak hanya itu, Indonesia juga masih harus meningkatkan produksi maupun konsumsi dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.

“Fokus pemerintah adalah meningkatkan dan meningkatkan produktivitas pangan. Untuk pertanian dan petani di Jawa karena merupakan pulau terpadat maka Anda tidak dapat memperluas lahan tetapi dapat meningkatkan produktivitas," ujarnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana yang mumpuni. 

Baca Juga: Apple Dikabarkan Akan Segera Merilis iPhone 12 yang Hadir dengan Fitur dan Warna Baru

Kemajuan ilmu teknologi perlu dimanfaatkan guna mempercepat produktivitas dan perluasan pemasaran.

"Itulah mengapa dukungan pemerintah baik dalam bentuk teknologi serta prasarana atau irigasi serta jalan penghubung antara persawahan dengan pasar menjadi sangat penting," katanya.

Dalam jangka menengah dan panjang, Indonesia juga berupaya menangani masalah ketersediaan pangan dengan memperluas wilayah atau membuka lahan tambahan baru, tidak hanya untuk padi tetapi juga untuk perkebunan hortikultura. 

Indonesia juga memperkenalkan program food estate di luar pulau Jawa di mana program tersebut merupakan sesuatu hal yang baru. 

Baca Juga: Manjakan Penggunanya, PUBG Mobile Rilis Pembaruan Payload 2.0 dan Fitur Permainan Baru

Tentunya ini semua adalah upaya untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang bagi Indonesia dengan meningkatkan produktivitas di luar pulau Jawa.

“Indonesia agar dapat meningkatkan produktivitas, pasti membutuhkan lebih banyak teknologi di mana ini adalah sesuatu yang coba kita perkenalkan pada petani dan hasil pertanian," katanya.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Kemenkeu

Tags

Terkini

Terpopuler