Buruh Kembali Demo Hari Ini, 15.000 Personel Disiagakan hingga Pengalihan Arus Lalu Lintas

22 Oktober 2020, 15:25 WIB
Personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan demo hari ini di Istana Merdeka. /RRI/ Anggi

PR BANDUNGRAYA - Belasan ribu personel gabungan dari unsur TNI-Polri dibagi menjadi dua bagian untuk mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah massa di Istana Merdeka, Jakarta pada 22 Oktober 2020.

Pengamanan tersebut  dilakukan secara ketat untuk mencegah berbagai tindakan anarkis yang dilakukan demonstran.

Menurut kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menyebutkan dalam aksi tersebut sebanyak 15.000 personel gabungan yang dikerahkan untuk mengamankan massa aksi yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

“Sebanyak belasan ribu personel itu bakal dibagi menjadi dua bagian. Di mana, 15.000 ribu personel itu bakal ada yang mengamankan dan bersiaga,” kata Yusri sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI.

Satu sektor terdapat delapan ribu personel gabungan yang disiagakan seperti  di Patung Kuda serta di sejumlah titik kedatangan massa demonstran.

"Sedangkan sisanya yakni tujuh ribu personel standby di Monas (Monumen Nasional) dan DPR. Kalau nanti diperlukan adanya kekuatan tambahan, itu (7.000 personel) yang kami turunkan," katanya.

Yusri menyebutkan pihak kepolisian belum mengetahui pasti berapa banyak jumlah demonstran yang akan mengikuti aksi.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING M Countdown Tayang Hari Ini, Bertabur Bintang Ada SEVENTEEN, NCT hingga B1A4

Meski begitu ia menyebutkan sudah menyiapkan personel tambahan untuk menjaga situasi jika nantinya banyak demonstran yang turun.

"Kami tetap bergerak persuasif, humanis. Kami tetap mengharapkan mereka bisa damai, jangan sampai terprovokasi dari provokator," tutur Yusri . 

Diketahui ribuan demonstran mulai dari elemen buruh, mahasiswa dan masyarakat sipil akan menggelar kembali demonstrasi atau aksi unjuk rasa penolakan pengesahan UU Cipta Kerja.

Berbagai unsur kalangan demonstran yang menggelar aksi tersebut di antaranya dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Di lain sisi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menutup beberapa jalan menuju Istana Merdeka untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat aksi demo buruh itu.

Baca Juga: 4 Provinsi Alami Peningkatan Kasus Covid-19, Luhut Tekankan Pentingnya Kerja Sama Antar Lembaga

Penutupan akses jalan tersebut sudah diantisipasi oleh kepolisian sejak Rabu, 21 Oktober 2020 kemarin dengan menerapkan pembatasan jalan.

"Pembatas jalan sudah kita pasang sejak pukul 22.00 WIB kemarin," ujar Sambodo selaku Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat dikonfirmasi wartawan di Mapolda Metro Jaya.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler