Untuk itu, Wamenag mengajak pimpinan ormas Islam dan para ulama agar bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak pada penafsiran tekstual tanpa memahami konteks dari ayat Al Quran atau Al Hadis.
Baca Juga: Pria Tua Mengeluh Tak Bisa Bernapas, Setengah Abad Benda Ini Ternyata Bersarang di Hidungnya
Pemahaman agama yang hanya mendasarkan pada tekstual, kata dia, dapat melahirkan pemahaman agama yang sempit dan ekstrem.
Apapun motifnya, video tersebut bisa berpotensi menimbulkan kesalahan persepsi di masyarakat.
"Di sinilah pentingnya pimpinan ormas Islam, ulama dan kyai memberikan pencerahan agar masyarakat memiliki pemahaman keagamaan yang komprehensif," kata dia.
Baca Juga: Mengulik Kisah Mistis Jenglot, Makhluk Mitologi yang Ditolak Bumi Namun Masih Populer hingga Kini
Dalam menyikapi persoalan tersebut, Zainut meminta setiap pihak untuk menahan diri, melakukan pendekatan secara persuasif dan dialogis sehingga bisa menghindarkan diri dari tindakan kekerasan dan melawan hukum.***