Ramai Mahasiswa Minta Anies Baswedan Tanggung Jawab Soal Prokes, Refly Harun Singgung Kasus Gus Dur

- 30 November 2020, 16:06 WIB
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 17 November 2020 untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan.
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 17 November 2020 untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. /ANTARA/Hafidz Mubarak A

PR BANDUNGRAYA – Beberapa waktu lalu santer pemberitaan media menyoroti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Tanggal 27 November lalu, Gerakan Mahasiswa Jakarta Raya (Gema-Jak) menggelar aksi menuntut sang Gubernur untuk bertanggung jawab dalam pelanggaran protokol kesehatan, mereka bahkan meminta Anies Baswedan ditangkap polisi.

Hal tersebut turut menarik perhatian Pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun. Menurutnya, Anies Baswedan selalu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Baca Juga: Cek Fakta: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Sebut Indonesia Ketinggalan Sains karena Agama?

Seperti dikutip oleh prbandungraya.pikiran-rakyat.com melalui kanal YouTube Refly Harun, mengapa tidak juga mempermasalahkan Wapres Ma’ruf Amin.

Menurutnya, pada tahun 2016 ia pun sebagai pioneer GNPF sebagai Ketua MUI yang mempelopori untuk memperkarakan Basuki Tjahja Purnama.

“Kita tahu bahwa MUI beroposisi pada waktu itu terhadap banyak kebijakan pemerintahan, sekarang Ma’ruf Amin bergerak ke pemerintahan menjadi Wapres, teman dan lawan itu relative dalam politik,” ujarnya.

Baca Juga: Slengean Ala Jose Mourinho: Tottenham Hotspur Bukan Kuda, Tapi Kuda Poni…

Soal lainnya, menurut Refly, siapapun yang melakukan tindak pidana korupsi harus di proses, entah itu oleh kepolisian, kejasaan, maupun KPK.

“Tapi tida boleh dibuat-buat apalagi proses bukti yang belum cukup, tapi jika tidak punya data dan hanya analisis saja, wah ini pembunuhan karakter,” kata Refly.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x