Kemensos Berikan Peluang kepada Penyandang Disabilitas untuk Berkarya di Dunia Kerja dan Wirausaha

- 3 Desember 2020, 08:43 WIB
Salah satu pemilik usaha Kopi Kito Rato penyandang disabilitas.
Salah satu pemilik usaha Kopi Kito Rato penyandang disabilitas. /Dok. Kemsos

PR BANDUNGRAYA – Kementerian Sosial RI (Kemensos RI) mengajak masyarakat, pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan peluang kepada penyandang disabilitas untuk berkarya, salah satunya dalam dunia kerja dan wirausaha.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Eva Rahmi Kasim dalam acara Disabilities Show Episode 2 yang merupakan rangkaian Hari Disabilitas Internasional 2020.

Episode ini membahas tentang pembekalan dunia kerja dan wirausaha bagi penyandang disabilitas.

Eva menyampaikan bahwa Kemensos menyiapkan kebijakan, program dan respon kasus terhadap penyandang disabilitas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 3 Desember 2020, Cancer Singkirkan Egomu, Virgo Jaga Hubungan Kamu, Leo?

“Negara hadir dalam rangka penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Apalagi dalam kondisi Covid-19 seperti ini, banyak kasus penyandang disabilitas yang di PHK bahkan ditelantarkan,” tutur Eva sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Kemensos RI.

Kemensos memberikan program rehabilitasi sosial melalui balai, salah satunya Balai Besar “Cibinong” Bogor yang fokus pada pelatihan vokasional dan kewirausahaan.

Ada 7 jenis pelatihan di balai yaitu komputer, desain grafis, penjahitan, pekerjaan logam, otomotif, elektronik dan contact center. Pelatihan ini sudah memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional.

Balai Besar "Cibinong" Bogor ini sudah bekerja sama dengan 300 perusahaan untuk menyalurkan para penerima manfaat yang sudah siap kerja.

Perusahaan tersebut beragam, mulai dari perusahaan garmen, otomotif, elektronik, desain grafis hingga pengelasan.

Baca Juga: NCT Comeback, Final Album RESONANCE dengan 23 Member Akan Segera Dirilis pada 4 Desember

Eva menyebutkan bahwa kesempatan kerja dari perusahaan itu penting karena telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Dalam kesempatan ini juga hadir alumni dari Balai Besar “Cibinong” Bogor, Rendi Agustra dan Saldi Rahman, penyandang disabilitas fisik yang kini telah memiliki usaha Kopi Kito Rato.

Mereka terinspirasi untuk membuat usaha kopi karena kopi sudah menjangkau semua kalangan dan masih sedikit penyandang disabilitas yang membuka usaha kopi.

“Selama pandemi, kita kena dampaknya. Tapi kita coba bertahan dengan berinovasi. Salah satunya dengan tetap berjualan dan mengemas kopi ke dalam botol berukuran 1 liter, 0.5 liter dan 0.25 liter,” ujar Saldi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 3 Desember 2020: Leo Terjerat Masa Lalu, Cancer Jaga Ego Kamu, Virgo?

Selain itu, Rendi juga menjelaskan bahwa inovasinya bukan dengan konsep kedai kopi, tetapi menggunakan mobil untuk berjualan kopi.

Saldi mengungkapkan bahwa tantangan tersulit hingga mencapai titik saat ini adalah tantangan kesiapan diri, bagaimana menerima status sebagai penyandang disabilitas.

Rendi juga menyatakan bahwa tantangan ada, namun bagaimana diri kita menyikapinya.

Kemensos juga melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah membuka peluang penyandang disabilitas untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Berikan Kado Pakaian Dalam untuk Lisa hingga Jadi Hadiah Terbaik, Ini Alasannya!

Terbukti melalui Shelter Workshop Peduli (SWP) yang dikembangkan oleh Balai Besar “Kartini” Temanggung, penyandang disabilitas intelektual mampu berpenghasilan melalui karya batik ciprat yang kini pemasarannya sudah sampai ke luar negeri.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x