Mengapa Papua Barat Ingin Merdeka dan Memisahkan Diri dari Indonesia?

- 3 Desember 2020, 12:01 WIB
Presiden Sementara Papua Barat, Benny Wenda.
Presiden Sementara Papua Barat, Benny Wenda. /Twitter@BennyWenda/

Akhirnya, Papua Barat tidak bisa merdeka karena sistem PBB gagal menanggapi tuntutan mereka, walau PBB sendiri berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan kemerdekaan setiap bangsa.

Baca Juga: Contoh Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Jin BTS, ARMY Siap Ramaikan 9 Tagar Ini di Twitter

Setelah dipimpin sementara oleh PBB, Belanda dan Indonesia menandatangani perjanjian untuk menyerahkan Papua Barat ke Indonesia pada 1962.

Perjanjian tersebut mencakup ketentuan yang mewajibkan Indonesia untuk berkonsultasi dengan penduduk Papua Barat, apakah mereka ingin tetap menjadi bagian dari republik Indonesia atau tidak.

Atas desakan masyarakat Papua Barat, Indonesia akhirnya mengumumkan akan melakukan PEPERA pada 1969. Namun ketika pemungutan suara dilakukan, masyarakat Papua sekali lagi tidak diikutsertakan dalam prosesnya.

Baca Juga: Merasakan Jadi Wedding Organizer, dari Suka Duka di Tengah Pandemi hingga Momen Haru Pernikahan

PBB pun tidak diikutsertakan dalam pemungutan suara. Akibatnya, Indonesia (sengaja memilih hanya lebih dari 1.000 orang untuk menentukan nasib Papua Barat). Di bawah sistem yang curang tersebut, tak heran Papua Barat resmi menjadi bagian dari Indonesia.

Dalam Sidang Umum PBB yang diadakan untuk mengesahkan hasil pemilihan tersebut, banyak perwakilan Afrika yang menolak hasil PEPERA karena dianggap berlawanan dengan prinsip PBB tentang kemerdekaan.

Mereka menunjukkan kemunafikan Gerakan Non-Blok yang didirikan untuk mengakhiri kolonialisme tapi justru memperbolehkan Indonesia untuk mendirikan pemerintahan bergaya kolonial di Papua Barat. Meskipun dalam perdebatan ini, tidak ada delegasi yang memilih untuk melawan Indonesia.

Baca Juga: Bedah Fenomena Lafaz Azan Diganti dengan 3 Sudut Pandang, Cak Nun: Kalau Saya Jadi Mereka, Akan...

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Conversation SBS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah