Network
PR BANDUNG RAYA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, baru-baru ini memberikan respon terhadap jawaban Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD terkait permintaanya untuk bertanggung jawab.
Menurutnya, kepala pusat maupun daerah harus sama-sama bertanggung jawab terkait kasus kerumunan massa yang dinilai sangat merugikan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ridwan Kamil telah memberikan pandangannya terhadap adanya kerumunan massa yang ditimbulkan oleh Front Pembela Islam (FPI) di sejumlah tempat saat penjemputan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Kamis 17 Desember 2020, Mulai Dari RCTI, SCTV hingga Trans 7
Melansir Antara, Ridwan Kamil menilai bahwa persoalan tersebut diawali dengan pernyataan Mahfud MD yang memberi izin penjemputan HRS pada 10 November 2020 kemarin.
“Menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari pak Mahfud di mana penjemputan HRS ini diizinkan,” tuturnya usai diperiksa di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat pada hari Rabu.
Pernyataan Mahfud MD tersebut, menurut Ridwan Kamil, menjadi lampu hijau yang ditafsirkan simpatisan FPI sehingga beramai-ramai berkumpul menyambut Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta, di Megamendung, dan di Petamburan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, 17 Desember 2020: Cancer Kejar Cintamu, Scorpio Ada Kabar Baik, Aquarius?
Dia juga menyesalkan polisi yang hanya memeriksa kepala daerah, sementara pihak lain juga memiliki peran dalam kasus kerumunan massa yang diduga melanggar protokol kesehatan.
