Network
PR BANDUNGRAYA - Pesan berantai yang mencatut nama Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada daftar makanan non halal kembali marak di media sosial dan muncul di berbagai media online di bulan Desember 2020.
Menanggapi beredarnya isu tidak berdasar dan menyesatkan (hoaks) tentang bumbu masak, sudah diklarifikasi dari Pondok Wali Barokah yang menyebutkan pesan tersebut Hoaks.
Bahkan LPPOM MUI (Majelis Ulama Indonesia) dalam laman resmi di www.halalmui.org memberikan penjelasan detail terkait Hoaks tersebut.
Baca Juga: Ingin Lulus Seleksi PPPK 2021? Ini yang Harus Dipersiapkan dari Sekarang
Salah satu bumbu masak yang diisukan dalam pemberitaan tersebut adalah Ajinomoto dan Masako.
“Faktanya semua produk Ajinomoto (termasuk Masako) sudah mengantongi sertifikat halal dari LPPOM-MUI (Majelis Ulama Indonesia), dengan no Sertifikat 00060008910908," ucap Tri Mulyo Indianto selaku direktur PT Ajinomoto Indonesia.
Ajinomoto juga sudah berbisnis di Indonesia dan memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia selama lebih dari 50 tahun.
Baca Juga: NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id? Coba Cara Ini agar Dapat BPUM UMKM Rp2,4 Juta
“Kami secara konsisten dan berkomitmen tinggi untuk memproduksi produk-produk berkualitas tinggi dengan lisensi dari Jepang dan juga memperoleh sertifikasi halal dari LPPOM-MUI. Selain itu, sebagai perusahaan bumbu kami juga mendapat sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk Pabrik Mojokerto-Jawa Timur dan Pabrik Karawang-Jawa Barat," ujar Tri Mulyo.
Mengenai Hoaks yang beredar secara berulang setiap tahunnya, dalam surat resmi yang ditandatangani Direktur LPPOM-MUI (Dr.Lukmanul Hakim, Msi), mengimbau masyarakat untuk tidak termakan isu hoaks tersebut dan memastikan produk-produk bersertifikat halal melalui https://halalmui.org.
Produk bersertifikasi halal jug bisa diakses melalui aplikasi “Halal MUI” di smartphone berbasis android dan IOS, selain itu masyarakat juga bisa bertanya melalui email ke [email protected] .
