PR BANDUNGRAYA - dr. Tirta kini menjadi salah satu dokter influencer yang punya pengaruh besar bagi masyatakat Indonesia.
Melalui media sosial, dr. Tirta kerap kali menuangkan kritikannya pada Pemerintah dari berbagai aspek. Di tengah pandemi Covid-19 ini, berbagai kebijakan juga tak lepas dari kritikan dr. Tirta, yang terbaru soal peraturan swab tes bagi wisatawan ke Bali.
Baru-baru ini, dr. Tirta juga membagikan pengalaman dan kisah masa lalunya pada warganet Indonesia. Dikenal sebagai dokter yang punya usaha sukses, ternyata masa lalu dokter satu ini tak lepas dari kata susah.
Baca Juga: Akui Kritik Pemerintah Bikin Pusing, dr. Tirta: Kritik Jokowi Disebut Kadrun, Kritik Itu Demokrasi
Sebagaimana diberitakan PR Tasikmalaya dalam artikel "Ceritakan Soal Tragedi 98 yang Dialami Keluarganya, dr Tirta: Mama Saya Loncat dari Lantai Dua", saat menjadi bintang tamu dalam acara Karni Ilyas, dr. Tirta membahas perihal profesinya.
dr. Tirta mengatakan bahwa ia seorang 'dokter yang jadi pengusaha’.
Saat itu pun dr. Tirta menceritakan kesusahannya dalam membeli sebuah buku semasa kuliah.
Baca Juga: Waspada Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter, Ini Penjelasan BMKG
dr. Tirta menceritakan bahwa harga buku kedokteran dahulu itu seharga 100 dollar dan lima bulan itu bisa lima buku dan untuk membelinya dengan menjual gorengan sampai usaha sepatu bekas.
Dalam kesempatan tersebut Karni Ilyas mempertanyakan silsilah keluarga dr. Tirta.