Network
PR BANDUNGRAYA - Atas dasar Peraturan Gubernur Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, Gubernur Bali Wayan Koster meminta semua wisatawan yang hendak ke Bali melakukan tes swab terlebih dahulu.
Hal ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Bali mencegah penyebaran virus corona, terlebih Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi tujuan para wisatawan di libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Setidaknya, wisatawan yang datang ke Bali harus menyerahkan hasil negati tes swab dua hari sebelum keberangkatan.
Baca Juga: Betapa Terkejutnya Pelatih Persib Robert Alberts Saat Dihampiri Salah Satu Pesepak Bola Mahsyur
Namun demikian, tak semua pihak menyetujui keputusan Wayan Koster mewajibkan tes swab bagi siapa saja yang hendak ke Bali, salah satunya dr. Tirta.
dr. Tirta secara terbuka tidak menyetujui syarat tes swab tersebut, lantaran proses mendapatkan hasil tes terbilang lama dan biayanyapun mahal.
"Apakah saya setuju swab pcr buat bali? Saya menjawab. Tidak. Alesan : mahal dan lama. Urus dulu aja 3T di semua negara dan murahkan pcr swab," kata dr. Tirta sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari akun Instagram @dr.tirta.
Baca Juga: Anda Termasuk? Segini Jumlah Keluarga Miskin di Jawa Barat yang Dinyatakan Lulus PKH
dr. Tirta menilai, tes swab secara tidak langsung akan memutus sumber pemasukan hotel dan seniman dari wisatawan lokal.
"Saya tau tujuan pak koster buat ini: 'membuat bali sebagai destinasi green zone agar meningkatkan trust issue wisman mancanegara ke bali'. Cuma ini membunuh wisman lokal dan hotel lokal dan seniman lokal. Kenapa? Harga pcr swab itu 900-1.5 bro. Tiket pswt? Hotel? Wadoh," tutur dia.
