PR BANDUNGRAYA - Fakta baru terkait tragedi jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 kembali ditemukan.
Seperti diketahui, Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada 9 Januari 2021 lalu.
Sriwijaya Air SJ182 yang ditumpangi total 62 jiwa itu sempat mengalami keterlambatan keberangkatan karena faktor cuaca.
Baca Juga: Siap-siap! Besok Jokowi Bakal Disuntik Vaksin Covid-19, Masyarakat Indonesia Bisa Ikut Menyaksikan
Pesawat berusia puluhan tahun itu lantas lepas landas pukul 14.36 WIB. Beberapa menit kemudian Sriwijaya Air SJ182 dilaporkan hilang kontak.
Saat ini, pencarian puing-puing pesawat dan evakuasi jenazah korban telah dilakukan. Memasuki hari keempat total ratusan kantong jenazah telah dievakuasi oleh tim gabungan SAR dan Basarnas.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, tidak meledak di udara.
Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Tersiar Kabar Ahli Patologi Klaim Covid-19 Adalah Tipuan Besar, Corona Hanya Flu
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan kesimpulan tersebut didapat berdasarkan beberapa data yang sudah dikumpulkan.
Pertama, data serpihan pesawat yang dikumpulkan KRI Rigel. Besaran Wreckage dengan lebar 100 meter dan panjang antara 300-400 meter.