Network
PR BANDUNGRAYA - Di awal tahun 2021 dan di tengah pandemi Covid-19 ini, Indonesia dihadapkan oleh berbagai potensi kebencanaan, mulai dari banjir, gempa, tsunami, dan gunung meletus.
Dalam menyikapi peningkatan multi risiko bencana, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dalam menghadapi resiko bencana dari aspek cuaca, iklim, gempa atau tsunami.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan sampai bulan Maret ini masih ada potensi multi risiko bencana.
Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Segera Dibuka, Simak Formasi yang Dibutuhkan
"Sampai Maret masih ada potensi multi risiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat," kata Dwokorita sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Sekretariat Kabinet RI, Sabtu 16 Januari 2021.
Pada Oktober 2020 lalu, BMKG telah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan. Sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.
Untuk potensi kegempaan, gempa dengan kekuatan signifikan terjadi di beberapa daerah seperti Majene, Sulawesi Barat pada Kamis, 14 Januari 2021 disusul gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu 6,2 SR (skala Richter).
Baca Juga: Terpantau Status Siaga,Warga Sekitar Gunung Merapi Ramai-ramai Mengungsi dengan Sistem Sister Family
"Episenter gempa kurang lebih sama terletak 6 kilometer arah timur laut Majene dengan pusat gempa 10 kilometer. Ini gempa dangkal yang tentunya karena magnitudonya sangat besar, guncangannya juga sangat dirasakan di permukaan," tutur dia.
BMKG memperkirakan akan ada potensi gempa susulan yang lebih kuat. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar menghindari bangunan dan gedung-gedung tinggi.
