PR BANDUNGRAYA – Akibat letusan Gunung Semeru pada sore hari Sabtu, 16 Januari 2021, sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terkena dampak hujan abu vulkanik.
Pada Sabtu sore sekira pukul 17.24 WIB, dikabarkan telah terjadi erupsi di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Berdasarkan hasil analisis visual, instrumental, dan potensi bahaya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada level II.
Baca Juga: Sukses Bawa Pulang 3 Poin, Simak 6 Fakta Menarik Chelsea Saat Tundukkan Tuan Rumah Fulham
Di sisi lain, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati pun melaporkan bahwa letusan Gunung Semeru kemarin disertai awan panas sejauh 4 kilometer serta muntahan lahar panas berjarak 500 hingga 1.000 meter dari kawah Jonggring Saloko kearah Besuk Kobokan.
Karena letusan Gunung Semeru pada Sabtu sore, sebanyak 9 kecamatan di Kabupaten Probolinggo diselimuti abu vulkanik sejak sore hingga malam hari.
“Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu pukul 17.24 WIB mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB – 21.08 WIB,” kata Anggit Hermanuadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Baca Juga: Mbak You Dipolisikan, Benny K Harman Sebut Ramalan Vitamin, Muannas Alaidid: Wakil Rakyat Macam Apa?
Berdasarkan keterangan Hermanuadi, 9 kecamatan yang terkena dampak hujan abu vulkanik itu di antaranya adalah Kecapatan Kuripan, Bantaran, Leces, tegalsiwalan, Dringu, Banyuanyar, Sumberasih, Wonomerto, dan Kecamatan Sumber.
Hujan abu vulkanik juga dikabarkan sempat turun di lima kecamatan di Kabupaten Lumayang, namun pasca peristiwa pada Sabtu sore itu, hari Minggu 17 Januari 2021 hujan abu vulkanik telah berhenti.