PR BANDUNGRAYA - Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro optimis Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu produsen vaksin yang mandiri di masa mendatang.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya, Bambang turut mendorong kolaborasi antar institusi untuk terlibat dalam riset dan inovasi dalam perkembangan penelitian Vaksin. Dengan harapannya untuk menjadi acuan kebijakan jangka Panjang penelitian di bidang kesehatan yang berorientasi pada pencegahan dibandingkan penyembuhan.
View this post on Instagram
"Kami di @kementerianristekbrin terus mendorong kolaborasi antar institusi untuk terlibat dalam riset dan inovasi, salah satunya penelitian Vaksin Merah-Putih, di mana Universitas Indonesia @univ_indonesia, yang hari ini mengadakan webinar "Tantangan dan Kebijakan Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19.”
Baca Juga: Semifinal Thailand Open II : Greysia/Apriyani Lawan Korsel, Ahsan/Hendra Lawan Taiwan
"Ini adalah momentum perkembangan penelitian vaksin di Indonesia, bukan hanya vaksin Covid-19 tapi juga vaksin lainnya seperti malaria, demam berdarah, hepatitis B, dan penyakit lainnya yang membutuhkan vaksin,"
"Harapannya momentum ini menjadi acuan kebijakan jangka panjang penelitian di bidang kesehatan yang berorientasi pada pencegahan dibandingkan penyembuhan,"
"Tetap 3M, salam sehat selalu, salam #InovasiIndonesia,” tulis dia dalam unggahannya.
Baca Juga: Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo Positif, Kini Jalani Isolasi Mandiri
Ia menjelaskan industry vaksin di Indonesia cukup kuat dan mandiri dan prospektif terutama kalua dari pandangan ekonomo dan bisnis.