Pengakuan Terduga Teroris, Ada Pembaiatan Massal ke Islamic State di Depan Mantan Sekum FPI Kata Polisi

- 6 Februari 2021, 14:39 WIB
Terduga teroris yang ditangkap di Makasar dan Gorontalo diterbangkan ke Jakarta. Mereka kemudian akan ditahan di rutan Cikeas.
Terduga teroris yang ditangkap di Makasar dan Gorontalo diterbangkan ke Jakarta. Mereka kemudian akan ditahan di rutan Cikeas. /Edi Mulyana/Priangantimurnews/

PR BANDUNGRAYA - Beberapa waktu lalu, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror memindahkan 26 tersangka aksi terorisme ke Jakarta.

Para terduga teroris ini merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi kepada ISIS.

Para tersangka teroris itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Tiga Wanita Masuk Rombongan 26 Terduga Teroris yang Digerek dari Makassar ke Jakarta

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menjelaskan kedatangan para tersangka tersebut berasal dari dua daerah di Sulawesi.

"Tujuh dari Gorontalo dan 19 dari Makassar," ungkap Rusdi dikutip PRBandungRaya.com dari PMJ News, Sabtu 6 Februari 2021.

Ke-26 terduga teroris itu merupakan kelompok JAD. Rombongan teroris tersebut dibawa dengan menggunakan Boeing 737-900 EDR milik maskapai Lion Air.

Baca Juga: Resmi, Presiden Jokowi Putuskan PPKM Skala Mikro Mulai 9 Februari 2021, Ternyata Ini Penyebabnya

Di dalam kelompok JAD tersebut terdapat tiga orang wanita dan anggota Front Pembela Islam (FPI).

Para tersangka terorisme ini sudah banyak dibekali kemampuan militer.

Seperti, latihan fisik, beladiri, memanah, melempar pisau, menembak dengan senapan angin, hingga kemampuan merakit bom.

Baca Juga: Begini Kondisi Pak Muh dan Keluarganya Setelah Selebgram Fadil Jaidi Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Mereka mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, bela diri kemudian juga memanah, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin,” kata Brigjen Rusdi.

Rusdi menambahkan kelompok teroris ini juga merencanakan kegiatan-kegiatan penyerangan pada Polri.

"Kelompok ini telah merencanakan kegiatan-kegiatan antara lain penyerangan pada Polri. Kemudian juga penyerangan pada rumah dinas anggota Polri, dan juga rumah pejabat," kata Rusdi.

Kemudian Rusdi juga mengungkapkan kelompok teroris ini merencanakan perampokan toko baik di Gorontalo dan Makassar.

Termasuk di antaranya adalah aksi bom bunuh diri demi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sebagian besar orang yang ditangkap tim Detasemen 88 ini adalah anggota Front Pembela Islam (FPI).

“Kemudian dari 19 anggota yang tertangkap, semua terlibat atau menjadi anggota dari Front Pembela Islam di Makassar."

"Mereka sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan Front Pembela Islam yang ada di Makassar,” terang Rusdi.

Satu di antara terduga terduga teroris JAD, Ahmad Aulia (30) yang ditangkap di Sulawesi Selatan menyatakan, dirinya dibaiat di hadapan Munarman, mantan Sekretaris Umum FPI.

Menurut pengakuan Ahmad, saat itu tengah ada pembaiatan massal kepada Islamic State (IS). Dia mengaku dibaiat bersama 100 simpatisan dan laskar FPI.

Menanggapi hal ini, Rusdi menyatakan masih menunggu investigasi dari tim Densus 88.

“Masih menunggu kerja dari Densus 88. Namun, siapapun yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggungjawaban hukumnya,” tutup Rusdi.***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah