Ma'ruf Amin: Harus Dibedakan, Saya Kira Nanti Ada Pelurusan Soal Radikal, agar Lebih Konkret

- 17 Februari 2021, 09:35 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa (16/2/2021). (Asdep KIP Setwapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa (16/2/2021). (Asdep KIP Setwapres) /

PR BANDUNG RAYA – Wakil Presiden Ma’ruf Amien  turut berkomentar atas perbincangan publik mengenai tindakan kritik terhadap pemerintah.

Menurutnya, memberikan kritik kepada pemerintah tidak bisa disebut sebagai tindakan radikal, apalagi jika dilakukan sesuai dengan koridor hukum dan tidak mengancam tenun kebangsaan.

“Bersikap agak kritis terhadap pemerintah, saya kira mungkin itu tidak (radikal). Sepanjang itu tidak menunjukkan adanya gerakan-gerakan yang bisa mengancam, itu saya kira tidak masuk dalam (radikalisme),” ujarnya, dikutip PRBandungRaya.com dari laman Antara Rabu, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Rayakan Valentine 2021, Jadi Sorotan Netizen dan Bikin Gemas!

Komentar Wapres Ma’ruf Amien muncul karena sebelumnya banyak narasi dalam perbincangan public mengatakan, bahwa dewasa ini gerakan radikalisme kembali hadir salah satu tandanya adalah kelompok yang gemar mengkritik pemerintah.

“Saya kira pemahaman radikalisme itu kemudian menjadi confuse (membingungkan) ya. Misalnya, ketika orang bersikap kritis, mengkritik pemerintah, itu kemudian dianggap sebagai suatu tindakan radikal,” katanya

Wapres Ma’ruf berpendapat, harus ada pemahaman yang konkret berkaitan dengan radikalisme, karena definisinya luas.

Baca Juga: Bikin Haru, Viral di TikTok Suami Rawat Istri yang Tengah Berjuang Lawan Kanker Ovarium

“Memang sering kali orang bersikap kritis kepada pemerintah, terus dianggap radikal. Mungkin itu perlu didudukkan. Saya kira nanti ada pelurusan tentang radikal itu seperti apa, nanti ada penjelasan yang lebih konkret,” katanya

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah