Dari pos-pos pemantauan Gunung Merapi, diketahui pada Senin malam hari Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran.
Teramati oleh BPPTKG terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Krasak, dan Sat).
Aktivitas awan panas guguran dan guguran lava pijar ini tidak mengubah rekomendasi.
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Baca Juga: Sah! Kemdikbud Lanjutkan Kebijakan Bantuan Kuota Internet Gratis, Begini Cara Pendaftarannya
BPPTKG menyatakan bila Gunung Merapi mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Kemudian BPPTKG juga melaporkan adanya kubah lava baru di Gunung Merapi yang berada di kawah puncaknya.
"Volume kubah lava terukur sebesar 426.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 10.000 meter kubik per hari," kata Hanik sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Selasa 2 Maret 2021.
Baca Juga: Penyebar Video Syur Mirip GL Ditangkap, Polisi Ungkap Motif Para Pelaku