Network
PR BANDUNG RAYA - Varian baru berupa mutasi virus Corona B117 dari Inggris dilaporkan sudah terdeteksi di Indonesia.
Kasus mutasi virus Corona B117 yang pertama kali ditemukan berasal dari Karawang, Jawa Barat.
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya kasus mutasi virus Corona B117 di enam wilayah Indonesia.
Baca Juga: Mingyu SEVENTEEN Tersandung Skandal Pelecehan Seksual, Pledis Entertainment Rilis Pernyataan Resmi
Kendati demikian, Kemenkes melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi memberikan klarifikasi bahwa kasus mutasi virus Corona B117 bukan berasal dari wilayah DKI Jakarta.
"Dari enam kasus varian B117, satu sampel dilaporkan dari Jakarta. Setelah dilacak, asal dari kasus ini bukan di Jakarta," kata Nadia dikutip PRBandungRaya.com dari Antara pada Jumat, 12 Maret 2021.
Berdasarkan laporan GSAID, dari total jumlah kasus mutasi virus Corona B117, di enam wilayah, dua kasus berasal dari karawang.
Baca Juga: Pesepeda Jadi Korban Tabrak Lari di Bundaran HI, Polisi Berhasil Kantongi Identitas Pelaku
Sedangkan satu kasus mutasi virus Corona B117 ditemukan di Sumatera Selatan, satu dari Sumatera Utara, dan dua kasus lagi berada di Kalimantan Timur dan Selatan.
Nadia menjelaskan bahwa mutasi virus Corona B117 tersebut tidak terdeteksi di wilayah DKI Jakarta, berdasarkan sampel dari hasil pelacakan yang dilakukan oleh tim Satgas Covid-1919
"Pada laporan GSAID disebutkan asal sampel. Kita klarifikasi, bahwa enam kasus tidak ada dari Provinsi DKI Jakarta," katanya.
Baca Juga: Geger 16 Orang Lakukan Ritual Mandi Tanpa Busana, Diduga Pemeluk Ajaran Sesat Hakekok
Meski begitu, Kemenkes akan terus berupaya melakukan pelacakan terhadap mutasi virus Corona B117 tersebut, dan memantau penyebaran virus tersebut di Indonesia.
"Kita masih melakukan monitoring, khususnya berdasarkan rekomendasi Lembaga Kesehatan Dunia, WHO, yakni B117 dan ada dua lainnya, dari Afrika dan Brazil," ujar Nadia
Untuk diketahui, mutasi virus Corona B117 terindikasi di 70 negara dengan gejala-gejala yang berbahaya.
Baca Juga: Tangkap 600 Perempuan Sejak Kudeta, Junta Militer Myanmar Dikecam UN Women
