Kronologi Lengkap Aksi Teror Berujung Adu Tembak di Mabes Polri, PBNU Sebut Ini Fenomena Lone Wolf

- 1 April 2021, 07:00 WIB
Kronologi lengkap aksi teror berujung adu tembak di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu sore, 31 Maret 2021.
Kronologi lengkap aksi teror berujung adu tembak di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu sore, 31 Maret 2021. /Instagram @zakiah_aini / ANTARA Fauzi Lamboka



PR BANDUNGRAYA – Aksi teror berujung adu tembak yang terjadi di Markas Besar Bareskrim Polri (Mabes Polri) Jakarta pada Rabu pukul 16.30 WIB menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi bangsa Indonesia.

Sebab aksi teror di Mabes Polri ini terjadi setelah aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu.

Polisi menembak orang tidak dikenal (OTK) terduga teroris, yang memaksa masuk ke dalam salah satu gedung di Mabes Polri, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Pasca Diserang Terduga Teroris, Kapolri Listyo Sigit Ungkap Situasi Terkini di Mabes Polri

Berdasarkan video amatir yang tersebar di sosial, OTK berpakaian serba hitam telah terkapar di tanah. Sejumlah polisi bersenjata lengkap terlihat pula mendekati OTK itu.

Sebelumnya, sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan diduga senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.

Baca Juga: Mabes Polri Diserang Perempuan Bersenjata, Pelaku Diduga Masih Anggota Kelompok JAD

Tidak menunggu lama terduga teroris yang diduga kelahiran 1995 dan berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.

Berdasarkan kesaksian seorang juru parkir di sekitar Markas Bareskrim bernama Hendry, setelah teror tersebut Mabes Polri mulai dipenuhi keluar masuk mobil anggota dan sejak pukul 17.00 WIB gerbang Bareskrim langsung ditutup.

Sementara untuk lalu lintas di depan Markas Bareskrim masih berjalan normal, tidak ada penutupan arus lalu lintas.

Baca Juga: Gratis! Ini Cara Ganti Kartu ATM Chip Bank Mandiri, Simak Persyaratan dan Jadwal Lengkapnya

Menanggapi peristiwa yang terjadi menjelang bulan Ramadhan ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas mengatakan terkait aksi penyerangan yang terjadi di Mabes Polri, aksi tersebut merupakan fenomena lone wolf, yaitu aksi teror dengan model bergerak sendiri.

"Menjadi pekerjaan rumah yang luar biasa besar bagi kita warga bangsa, karena fenomena lone wolf tidak mudah dideteksi. Mari tingkatkan kewaspadaan dan mari tidak takut pada teror," katanya dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Ahmad Sahroni: Ini Simbol Perang Terbuka Teroris untuk NKRI

KH Robikin Emhas menegaskan tidak ada agama yang membenarkan kekerasan, sehingga penyerangan terhadap Markas Besar Kepolisian RI harus dikutuk keras.

Siapa pun yang melakukan aksi kekerasan, apalagi tindakan teror dengan mengatasnamakan agama, Robikin berani memastikan tindakan tersebut bukan berdasarkan ajaran agama. Sebab, agama apa pun secara tegas melarang segala bentuk kekerasan, apalagi aksi teror.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x