Pasca Diserang Terduga Teroris, Kapolri Listyo Sigit Ungkap Situasi Terkini di Mabes Polri

- 31 Maret 2021, 21:05 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jelaskan situasi terkini Mabes Polri pasca aksi teror.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jelaskan situasi terkini Mabes Polri pasca aksi teror. /Dok. Divisi Humas Polri

PR BANDUNG RAYA - Baru saja aksi teror di Gereja Katedral Makassar, kini masyarakat digegerkan dengan aksi teror di Mabes Polri Jakarta.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan situasi terkini dari Mabes Polri pasca aksi teror tersebut.

Meskipun terjadi aksi teror, lalu lintas di depan Mabes Polri relatif lancar.

Baca Juga: Mabes Polri Diserang Perempuan Bersenjata, Pelaku Diduga Masih Anggota Kelompok JAD

Saat ini kepolisian tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di Mabes Polri.

“Aman, sementara kami olah TKP untuk supaya lebih jelas,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dikutip PRBandungRaya.com dari Divisi Humas Polri, Rabu 31 Maret 2021.

Aksi teror tersebut diduga dilakukan oleh seorang wanita.  

Baca Juga: Pasca Serangan di Mabes Polri, DPR: Jangan Takut dan Panik, Itu yang Diinginkan Para Teroris

Wanita tersebut menggunakan pakaian serba hitam sambil memegang pistol dan map kuning.

Kepolisian sigap menanggapi aksi teror tersebut dengan melumpuhkan terduga teroris.

Saat ini terduga pelaku teror tersebut tewas ditempat dan tergeletak di halaman Mabes Polri.

Sebagaimana dilansir PRBandungRaya.com dari Antara, suara tembakan terjadi sebanyak 6 sampai 7 kali di Mabes Polri.

Baca Juga: Gratis! Ini Cara Ganti Kartu ATM Chip Bank Mandiri, Simak Persyaratan dan Jadwal Lengkapnya

Untuk diketahui, aksi teror tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Berdasarkan kesaksian salah seorang juru parkir, mobil anggota Polri terlihat lalu lalang kemudian pada jam 17.00 WIB gerbang Mabes Polri ditutup.

Menurut pengamat terorisme, Nasir Abbas, menduga aksi teror tersebut dilakukan oleh anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Ahmad Sahroni: Ini Simbol Perang Terbuka Teroris untuk NKRI

"Hari pertama gereja dan hari kedua Polresta (kantor polisi)," kata Nasir dikutip PRBandungRaya.com dari Pikiran Rakyat, Rabu 31 Maret 2021.

Nasir menduga pelaku teror tersebut masih memiliki hubungan keluarga.

Nasir membeberkan bahwa pelibatan perempuan sebagai pelaku teror berkaitan dengan doktrin JAD bahwa hukum perang saat ini adalah fardhu ain.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 10 dan Note 10 Pro yang Baru Dirilis di Indonesia, Baguskah Layar AMOLED?

"Lelaki dan wanita angkat senjata," kata Nasir.

Pernikahan yang dilakukan sesama anggota JAD tersebut juga disinyalir sebagai bagian operasi bom bunuh diri.

Saat aksi teror di Gereja Katedral Makassar juga terduga pelaku adalah pasangan suami istri.

Dengan menikah, sang istri bisa diantar suaminya saat akan melakukan serangan bersenjata kepada target tertentu.

Baca Juga: 3 Shio Ini Berjaya di Tahun 2021, Salah Satunya Bakal Ketiban Rezeki Tanpa Harus Kerja Keras

Nasir meminta masyarakat untuk tidak takut.

"Kalau masyarakat takut, itu yang mereka mau," Nasir yang juga eks pimpinan Mantiqi III Jamaah Islamiyah.

Dengan adanya aksi teror beruntun ini masyarakat diminta untuk lebih waspada dan meningkatkan pengamanan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Divisi Humas Polri ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x