Pasca New Normal Tren Kasus Harian Covid-19 Capai Ribuan, Jubir Presiden: Karena Ada Tes Masif

- 12 Juni 2020, 13:18 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/Fernandozhiminaicela

"Jangan pula menyimpulkan karena sudah banyak yang sembuh jadi enggak papa deh sama Covid-19, toh bisa sembuh juga. Jangan coba-coba sepanjang vaksinnya belum ditemukan kita harus waspada dan disiplin," ujarnya.

Seandainya kurva kasus kembali naik karena ada gelombang kedua, Fadjroel menyebut bahwa Presiden Jokowi akan kembali menggunakan opsi pengetatan atau PSBB untuk menekan jumlah kenaikan kasus.

Baca Juga: Terdakwa Hanya Dihukum 1 Tahun Penjara, Novel Baswedan Pertanyakan Keputusan JPU Atas Kasusnya

Demi menghindari hal itu, Pemerintah harus melakukan sosialisasi yang masif menuju adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

"Jika perkembangan naik lagi, maka akan dilakukan pengetatan lagi bahkan penutupan kembal dan ini akan terus berjalan dalam masa kenormalan baru karena vaksinnya belum ada," katanya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto juga menyebutkan hal yang sama.

Baca Juga: Tanggapi Antusiasme Warga Bandung dalam Bersepeda, Pemkot Mulai Serius Buat Jalur Khusus Gowes

Menurutnya, peningkatan tambahan kasus positif Covid-19 terjadi belakangan ini sebab tracing dilakukan secara agresif.

Penambahan kasus datang dari spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan di daerah. Spesimen itu juga tidak didominasi dari hasil laporan rumah sakit.

"Ini adalah bukti, bahwa memang tracing yang agresif akan bisa menangkap begitu banyak kasus positif dan sudah barang tentu kita akan menginginkan kasus ini kemudian melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri," ucap Yuri.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x