Network
BANDUNGRAYA.ID – Demo yang dilaksanakan hari ini, Senin 11 April 2022 oleh BEM SI di Gedung DPR RI berujung ricuh.
Ade Armando, pegiat media sosial sekaligus akademisi yang mengikuti aksi demonstrasi tersebut dipukuli massa.
Lokasi demo yang sebelumnya berencana digelar di depan Istana Presiden ternyata berpindah ke depan Gedung DPR RI.
Melalui aksi yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut, BEM SI menyampaikan 18 tuntutan.
Baca Juga: Berniat Pantau Demo Mahasiswa di Gedung DPR, Ade Armando Babak Belur Hingga Akan Ditelanjangi
Baca Juga: Informasi Terkini Aksi Demo Mahasiswa 11 April Pindah Tempat! Tuntutan Tak Hanya untuk ntuk Jokowi
Dua di antaranya menolak perpanjangan masa jabatan presiden serta menuntut pemilu 2024 dilaksanakan sesuai aturan yang sudah ada.
Sebelum dilaksanakannya demo, Ade Armando sempat menyampaikan tanggapannya mengenai aksi BEM SI.
“Sebetulnya yang saya dukung adalah semangat menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Saya percaya Bapak Jokowi juga tidak setuju dengan hal itu. Hal yang dilakukan BEM SI ini harus didukung, karena ini adalah gerakan yang sehat. Tapi jangan sampai aksi ini ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu,” ungkapnya.
Ade Armando diketahui sudah mengikuti aksi demo ini sejak awal, katanya ia ingin memantau jalannya demo tersebut.
Baca Juga: 16 Anggota GMBI Positif Narkoba Diamankan Polisi Selepas Demo di Polda Jabar
Namun, tak disangka ia justru jadi sasaran pemukulan di tengah ricuhnya massa demo.
Beredar kabar bahwa massa juga berusaha membuka pakaian Ade Armando di tengah kericuhan tersebut.
Belum diketahui sebab pasti Ade Armando dipukuli oleh massa.
Setelah diamankan oleh pihak kepolisian, Ade Armando kemudian dievakuasi ke dalam Gedung DPR RI untuk mendapatkan pertolongan.
Salah satu polisi yang membantu evakuasi Ade Armando yaitu Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Setyo.
Saat ini, massa BEM SI diketahui masih berkumpul di sekitar Gedung DPR meski sedang turun hujan.
Selama pelakasaan demonstrasi, pihak kepolisian beberapa kali melemparkan gas air mata dengan tujuan menertibkan massa yang mulai ricuh.
