Sosok Jessica Stern ini pernah menjadi peneliti di Human Rights Watch, Ralph Bunche Fellow di Amnesty International, dan beberapa lainnya.
Baca Juga: 5 Pilihan Motor Listrik Terbaik di Indonesia Dengan Harga Pas di Kantong
Stern sapaan akrab dari Jessica Stern ini, selama bergabung dengan Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat, menjabat sebagai pemimpin Outright Action International.
Yaitu organisasi hak asasi manusia LGBTQI+ global terkemuka, sebagai Direktur. Wanita lulusan Universitas Harvard ini pun saat ini menjabat sebagai profesor riset di Pardee School of Global Studies di Boston University.
Adapun beberapa prestasi yang pernah diraihnya, seperti ditampilkan dalam serial majalah Time tentang Innovator pada tahun 2001.
Lalu Stern juga menerima penghargaan Guggenheim Fellowship untuk karyanya tentang trauma dan kekerasan.
Dengan Judul buku yang ia tulis berjudul ISIS, The State of Terror, yang ditulis bersama J.M Berger.
Kedatangan Stern ke Indonesia dengan tujuan tersebut, tentunya mendatangkan kontroversi dalam masyarat Indonesia.
Pasalnya Wakil MUI mengatakan bahwa kedatangannya dinilai akan merusak nilai-nilai luhur masyarakat dengan pandangan LBGTQI+.***
Baca Juga: Jadwal Pertandingan 16 Besar Piala Dunia 2022, 'Comeback' Japan Berhasil Membuat Lolos Mewakili Asia