Sempat Jadi Artis Jalanan di Yogyakarta, Ini Perjalanan Hidup Pejabat Transpuan Hendrika Kelan

- 15 Agustus 2020, 11:40 WIB
Hendrika Mayor Kelan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Habi, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pejabat politik transpuan pertama di Indonesia.
Hendrika Mayor Kelan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Habi, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pejabat politik transpuan pertama di Indonesia. /Dok. DW

Perlahan-lahan dia mulai tampil sebagai transgender dan mulai mengenakan pakaian wanita.

Dia pindah ke kota Yogyakarta di Pulau Jawa. Hendrika Kelan menawarkan diri untuk membantu korban HIV-AIDS, tetapi lama-lama dia kehabisan uang.

Dia lantas bekerja sebagai artis jalanan dan pekerja seks, menghadapi pemukulan dan pelecehan dari para pejabat.

Baca Juga: BTS Segera Comeback dengan Album Baru dan Gelar Konser 'Map of the Soul ON: E' Oktober Mendatang

Pada 2018, setelah kematian sepupunya, Hendrika Kelan memutuskan untuk meninggalkan kota dan kembali ke Desa Habi, Sikka, tempat ia dilahirkan.

Cukup sulit bagi Hendrika Kelan diterima masyarakat sebagai seorang transpuan. Hal itu ia atasi dengan aktif di komunitass kelompok transgender lokal bernama Fajar Sikka.

“Jika ada kegiatan atau acara di desa, saya akan mengajak teman-teman transpuan untuk terlibat, mengatur dekorasi, mengatur acara, atau memasak. Masakan mereka enak dan dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Gagal Fokus Ada Sepatu Bayi di Tengah Koleksi Mainan BTS, ARMY: Bayangin Dia Punya Anak

Perlahan-lahan, masyarakat di sekitar mulai menyadari bahwa Hendrika Kelan serius membantu komunitasnya.

Para ibu rumah tangga sangat menghargai bantuan Hendrika Kelan. Dukungan mereka mendorongnya menjadi calon anggota dewan desa.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x