Dia menyebutkan penyelenggaraan kegiatan tahunan Dieng Culture Festival ini salah satunya bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya lokal.
Baca Juga: Cek Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Dikabarkan Minta Pemutihan Koruptor Usai Terbakarnya Kejagung
Harapannya, sekalipun diselenggarakan secara virtual masyarakat tetap menikmati animo acara tahunan ini. Sekaligus melestarikan kebudayaan budaya lokal wilayah setempat.
Dikutip dari Dinas Pariwisata dan kebudayaan Pemkab Banjarnegara, Dieng Culture Festival merupakan kegiatan tahunan khas untuk daerah Dataran Tinggi Dieng. Kegiatan ini menampilkan berbagai kesenian dan kebudayan, dengan acara intinya menampilkan seremonial anak berambut gimbal.
Masyarakat Dataran Tinggi Dieng meyakini anak-anak berambut gimbal adalah anak jangan titipan Ratu Kidul dan Ratu Laut Selatan. Anak laki-laki berambut gimbal adalah titisan Eyang Agung Kala Dete, sedangkan yang perempuan titisan Nini Ronce Kala Prenye.
Baca Juga: 5 Inspirasi Gaya dengan Piyama ala Selebritas yang Cocok Dipakai di Luar Rumah
Upaya menghilangkan rambut gimbal hanya bisa dilakukan dengan upacara secara seremonial, dengan ritual pemotongan rambut. Ritual ini dilakukan atas permintaan anak dan harus memenuhi permintaan anak yang akan di ruwat. Upacara dilengkapi dengan berbagai sesaji antar nasi tumpeng tujuh warna, jajan pasar, buah-buahan, dan ayam.
Dikabarkan sebelumnya, kegiatan tahunan ini batal digelar akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi Pemkab Banjarnegara, meyakinkan acara Dieng Culture Festival tetap dilaksanakan.
“Namun, tanggal pasti pelaksanaanya masih terus dibahas oleh seluruh pihak terkait, kami akan segera sampaikan informasinya kepada Seluruh masyarakat,” tuturnya.***