Network
BANDUNGRAYA.ID - Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ari Prayitno, menjelaskan bahwa cacar monyet atau mpox dapat menular antar manusia melalui droplet atau percikan ludah pada jarak dekat yang kurang dari dua meter atau melalui kontak langsung dengan mulut.
Ari menjelaskan bahwa penularan cacar monyet tidak bersifat airborne atau melalui partikel kecil yang tersebar di udara.
Gravitasi berpengaruh pada penularan cacar monyet, berbeda dari penyakit yang menular secara airborne yang partikel-partikel kecilnya tidak terpengaruh gravitasi dan dapat menjangkau jarak lebih dari dua meter.
Penularan mpox dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui luka, gigitan, cakaran, atau kontak erat dengan monyet.
Penularan juga bisa terjadi melalui orang yang mengkonsumsi daging monyet, terutama di wilayah Afrika.
Ari menjelaskan bahwa perawatan bagi seseorang yang terinfeksi cacar monyet bergantung pada risiko dan tingkat keparahan gejalanya. Jika gejala ringan, isolasi mandiri sudah cukup.
Isolasi mandiri harus mematuhi standar pencegahan dan pengendalian infeksi, yang terbagi menjadi kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis isolasi, khususnya isolasi kontak dan droplet.
Jika seseorang mengalami gejala ringan cacar monyet, isolasi mandiri dapat dilakukan dan pasien dapat dirawat di tempat tinggal dengan syarat harus terpisah dari orang lain, mirip dengan prosedur yang dilakukan di rumah sakit.
