Network
BANDUNGRAYA.ID - Dokter sekaligus Dosen Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Universitas Airlangga Surabaya, Andrianto, memberikan panduan tentang tindakan pertama yang harus dilakukan jika ada anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang pingsan saat bertugas pada Pemilu 2024.
“Saat menemui anggota KPPS yang pingsan, langkah pertama adalah memeriksa nafas dan denyut nadinya. Jika keduanya masih ada, cukup beri posisi berbaring dengan kaki lebih tinggi dari kepala selama 10 hingga 15 menit,” ungkap Andrianto.
Ia menekankan bahwa dalam kondisi seperti itu, yang dibutuhkan oleh pasien adalah istirahat dan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan dengan segera.
Baca Juga: Lokasi TPS Capres dan Cawapres Mencoblos Rabu 14 Februari 2024, di Mana Saja?
Namun, penanganan akan berbeda jika pasien ditemukan tidak bernafas dan nadi tidak terdeteksi, yang menunjukkan kemungkinan mengalami henti jantung.
Menurutnya, peluang bertahan hidup dari kondisi henti jantung sangat rendah, sehingga upaya penanganan harus dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 20 menit.
“Dalam situasi seperti itu, satu dari lima pasien bisa diselamatkan jika tindakan penanganan dilakukan dalam 20 menit. Kecepatan dan ketepatan penanganan sangat penting terutama dalam kasus gawat darurat jantung, pembuluh darah, dan saraf,” jelasnya.
Baca Juga: H-2 Pemilu 2024, Jokowi Naikkan Gaji Bawaslu! Segini Rincian Jumlahnya
Andrianto juga mengingatkan bahwa sebagian besar penyakit bawaan, terutama yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
