Waspada! Puncak Fenomena La Nina Terjadi pada Desember, Begini Imbauan BMKG

- 13 Oktober 2020, 16:04 WIB
Ilustrasi dampak La Nina.
Ilustrasi dampak La Nina. /PIXABAY/David Mark

PR BANDUNGRAYA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, meminta seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana alam. 

Bertepatan dengan musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021, puncak fenomena La Nina akan menyapa Indonesia antara Desember 2020 hingga Januari 2021. 

“La Nina puncaknya akan terjadi pada Desember 2020. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan antara Desember, Januari, Februari,” ujar Dwikorita sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Ajak Penggemar Nostalgia, Harry Styles Hadirkan Versi Set Vinil untuk Album 'Fine Line'

Walau demikian, saat ini dampak dari fenomena La Nina telah terjadi, dan mengakibatkan curah hujan tinggi, hampir seluruh wilayah Indonesia. 

Fenomena La Nina terjadi akibat meningkatnya suhu permukaan di Samudera Pasifik timur, dan tengah, menyebabkan kelembapan suhu di atas perairan. 

Diketahui, hal tersebut menjadi penyebab dari pembentukan awan, serta meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia. 

Baca Juga: Netizen Tiongkok Dinilai Terlalu Nasionalis, Kecam BTS Tanpa Keterangan Jelas dari RM

Menurut perkiraan BMKG, dampak dari fenomena La Nina pada bulan ini akan dirasakan hampir di seluruh wilayah Indonesia. 

Selanjutnya, BMKG menyebutkan bahwa ada dua wilayah, yang tidak akan terdampak oleh fenomena ini, yakni Papua bagian timur dan Sumatera. 

Akan tetapi, meskipun dua wilayah tersebut tidak terdampak oleh La Nina, saat ini Sumatera telah mengalami intensitas hujan yang tinggi, hal tersebut dipicu oleh kondisi topografi lokal.

Baca Juga: Indonesia Rawan Bencana, BNPB dan MDMC Bangun Program bagi Masyarakat untuk Kurangi Risiko Bencana

“Jadi kesimpulannya mulai Oktober hingga November 2020 seluruh wilayah Indonesia perlu diwaspadai. Bagaimana Desember? La Nina itu semakin menguat,” ujar Dwikorita.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, pada Oktober hingga November, 73 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. 

Sementara, 27 persen dari sisinya seperti Jawa Barat, telah mengalami musim hujan sejak September, sedangkan hujan di Papua dan Ambon terjadi sejak April. 

Baca Juga: Waspadai Serangan Tiongkok, Taiwan Dapat Pasokan Persenjataan Canggih dari Amerika Serikat

Dwikorita mengimbau kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk tetap waspada serta mencari perkembangan informasi melalui aplikasi BMKG.

Dalam aplikasi BMKG, dapat dilihat prakiraan cuaca hingga tujuh hari kedepan, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi dan memantau kondisi cuaca di wilayahnya.

Selain itu, dalam aplikasi BMKG tersedia data yang lebih rinci, seperti pencarian kondisi cuaca per kecamatan, dan diperbaharui setiap tiga hingga enam jam sekali.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah