Wapres Ma'ruf Amin Mengimbau Umat Islam di Indonesia Tidak Berpikiran Sempit

- 17 November 2020, 10:26 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. /ANTARA

PR BANDUNG RAYA - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin meminta seluruh umat Islam khususnya di Indonesia untuk tidak ikut dalam arus berpikir yang sempit.

Dikutip oleh prbandungraya.pikiran-rakyat.com melalui Antara, ia mengatakannya saat menjadi pembicara dalam webinar yang bertajuk Peran Umat Islam Indonesia dalam Pembangunan SDM Unggul Indonesia Emas 2045.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh UIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten tersebut, ia menerangkan bahwa cara berpikir tersebut hanya akan menimbulkan sifat intoleran, melahirkan paham radikal, hingga membenarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah.

Baca Juga: Info Demo Buruh Hari Ini 17 November 2020: Massa Tuntut Revisi UMP dan Kenaikan UMK 2021

“Saya tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini. Cara berpikir sempit itu melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” kata Wapres..

Ma’ruf Amin mengatakan pemahaman umat muslim terhadap ajaran agama Islam tidak seharusnya tekstual tanpa mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik.

Ma’ruf juga menjelaskan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Nabi Muhammad adalah iqra, yang mengandung makna tidak sekadar membaca.

Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Corona Tertinggi di Kota Bandung, Pasien Meninggal Tembus 103 Orang

"Karena ilmu pengetahuan yang membawa kehidupan menjadi lebih baik. Membaca, memahami, dan kemudian pada gilirannya menjalankan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari adalah merupakan makna utama dari wahyu tersebut,” tegasnya.

Apabila seluruh umat Islam berpegang pada makna tersebut, lanjutnya, maka pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2024 akan dapat tercapai.

Masalah utama dalam peran umat Islam untuk pengembangan SDM justru adalah bagaimana umat Islam mampu mengatasi hambatan yang dihadapi, antara lain soal cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perkembangan.

Baca Juga: Update Corona Jawa Barat Hari Ini Selasa 17 November 2020, Ada Bekasi, Depok hingga Pangandaran

Umat Islam pun harus adaptif, mampu menangkap peluang serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.

Wapres juga mengatakan bahwa kemajuan bangsa Indonesia sangat tergantung pada peran dan kualitas umat Islam, karena sebagian besar penduduk di Indonesia merupakan muslim.

“Dengan jumlah penduduk muslim yang hampir mencapai 90 persen dari total populasi Indonesia, maju mundurnya bangsa dan negara ini akan sangat tergantung pada peran umat Islam,” pungkasnya.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah